Dientry oleh Rizda - 12 March, 2016 - 2707 klik
Prof. Gusti M. Hatta Apresiasi RePeat di KHDTK Tumbang Nusa yang Difasilitasi BPK Banjarbaru

BPK Banjarbaru (Banjarbaru, 11/03/2016)_Prof. Gusti M. Hatta, Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Menristek pada era kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi kegiatan Rehabilitation of Peatland (RePeat) di KHDTK Tumbang Nusa, Kab. Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang difasilitasi oleh Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru. 

“Kegiatan penanaman secara sukarela ini bagus dan berharap kegiatan lebih banyak lagi meningkatkan peran masyarakat  untuk turut terlibat dari berbagai kalangan, baik mahasiwsa, LSM, organisasi masyarakat dan lain-lain," kata Hatta pada kegiatan RePeat, Rabu (9/3). 

“Janganlah selalu bahwa kerusakan hutan itu menjadi tanggungjawab pemeritah saja, melainkan tanggungjawab semua stakeholder karena yang merasakan dampaknya adalah kita semua. Pemerintah hendaknya bisa menjadi fasilitator atau penggerak dan masyarakat luas dilibatkan baik mahasiswa, LSM atau yang lainnya,” kata Hatta menambahkan.   

Seperti telah diberitakan sebelumnya, RePeat merupakan inisiatif untuk merehabilitasi hutan rawa gambut pasca terbakar dengan penanaman pohon secara sukarela, baik perorangan dan kelompok masyarat. Oleh karena itu, BPK Banjarbaru membuka akses bagi masyarakat luas untuk ikut berperan serta memperbaiki lahan rawa gambut pasca terbakar dengan melakukan penanaman di areal KHDTK Tumbang Nusa. Kampanye RePeat ini dilakukan melalui media social, seperti facebook, whatsapp, dll. dan mendapatkan respon positif dari para netizen. 

Terkait itu, Kepala Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru, Ir. Tjuk Sasmito Hadi, M.Sc menyampaikan pentingnya peran serta masyarakat untuk ikut memperbaiki hutan rawa gambut pasca terbakar. 

“Kemampuan pemerintah untuk memperbaiki kerusakan hutan rawa gambut bekas terbakar terbatas, oleh sebab itu sudah saatnya kita bersama-sama sebagai elemen masyarakat turut serta memperbaiki dan menjaganya,” kata Tjuk.  

Lebih lanjut Tjuk menyampaikan bahwa kegiatan penanaman yang dilakukan secara sukarela (voluntary) dan menimbulkan kesadaran bersama untuk merasa memiliki dan ikut menjaga hutan rawa gambut ini juga dilakukan di Malaysia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa yang ikut RePeat ini bisa merasakan bagaimana susahnya menanam di lahan gambut, mulai dari membawa bibit, membuat lubang tanam dsb. 

“Dengan demikian kita akan peduli jika merasakan sendiri dan mengetahui bahwa menumbuhkan hutan itu tidak gampang (mudah), sehingga menimbulkan kesadaran untuk menjaga hutan,” jelas Tjuk. 

Kegiatan RePeat ini diikuti 70 orang peserta dari berbagai kalangan, diantaranya dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Hutan dan Mapala Sylva. Peserta menanam 1500 bibit jenis Balangeran (Shorea balangeran)

Kegiatan RePeat kali ini cukup monumental karena berbarengan dengan adanya Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi 33 tahun sekali. Sambil menyaksikan sejarah fenomena alam, dilakukan juga penanaman untuk memperbaki alam. 

Pembantu Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Dr. Ir. Zainal Abidin, MP yang turut serta dalam RePeat menyampaikan bahwa keikutsertaan mahasiwa ini bisa menjadi pengalaman. 

“Mahasiswa bisa mengetahui kondisi sebenarnya bagaimana kerusakan hutan pasca terbakar dan kendala yang dihadapi di lapangan dalam menanam,” kata Zainal.***PBS

 

Penulis : Purwanto Budi Santosa