Dientry oleh priyo - 25 April, 2016 - 6041 klik
Teluk Kupang, Surga Burung di NTT

FORDA (Bogor, 25/04/2016)_Teluk Kupang di NTT merupakan wilayah yang terkenal sebagai surga burung. Tercatat ada sekitar 80 jenis burung air sebagai penghuninya, termasuk 39 jenis burung pantai yang beranekaragam baik yang berasal dari Asia maupun Australia. Bahkan berdasarkan catatan dari Wetland International Indonesia Program (2015) terdapat 133 spesies burung di Teluk Kupang.

Hal ini diungkapkan oleh Oki Hidayat, S.Hut., Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Kupang, dalam bukunya yang berjudul “Habitat dan Keanekaragaman Burung Teluk Kapang” yang dicetak pada bulan Desember 2015.  

“Teluk kupang merupakan satu-satunya hamparan lumpur ekstensif di Pulau Timor dan memiliki nilai penting sebagai tempat mencari makan bagi burung migran dari Australia,”kata Oki.

Tidak mengherankan apabila banyak burung yang bisa dijumpai di Teluk Kupang tersebut. Diantara burung yang dijumpai di Teluk Kupang, sebagian merupakan jenis migran yang berasal dari belahan bumi utara dan selatan.

“Burung-burung tersebut menjadikan Teluk Kupang sebagai lokasi mencari pakan dan tempat beristirahat sementara selama musim migrasi,” kata Oki.

Menurut Oki, walaupun Teluk Kupang merupakan salah satu dari 388 daerah penting bagi burung, namun data yang tersedia masih sangat minim untuk dapat dijadikan sebagai justifikasi bahwa lokasi tersebut memang penting.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi burung di Teluk Kupang maka Oki melakukan eksplorasi dan pengamatan burung di Teluk Kupang. Sampai tahun 2015, Oki telah berhasil mengumpulkan informasi burung di Teluk Kupang sebanyak 20 Jenis burung, baik dari kelompok burung air maupun burung terestrial.

Kedua puluh jenis burung tersebut adalah undang Kacamata (pelecanus conspicillatus), Ibis-sendok raja (Platalea-ragia), Kuntul kecil (Egretta garzetta), Cerek topi-merah (charadrius ruficapillus), Trinil bedaran (tringa cinereus), Kedidi putih (Calidris alba), Kedidi golgol (Calidris ferruginea), Kedidi paruh-lebar (Limicola falcobellus), Biru-laut ekor-blorok (Limosa lapponica), Terik australia (stiltia isabella), Elang paria (Milvus migrans), Perkutut loreng (Geopelia maugei), Cekakak sungai (todiramphus chloris), Kirik-kirik Australia (Merops ornatus), Layang-layang batu (Hirudo tahitica), Apung sawah (Anthus rufulus), Cici padi (Cisticola juncidis), Isap-madu australia (Lichmera indistincta), Burung madu-matari (Nectaria solaris), serta Pipit zebra (Taeniopygia guttata).

“Burung-burung di Teluk Kupang sangat aktif pada pagi dan sore hari. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk melakukan pengamatan adalah pada pukul 06.00 – 09.00 dan 15.00 – 18.00,”jelas Oki.

Oki berharap ke depan semakin banyak burung yang bisa diamati. Melalui karyanya dia berharap dapat meningkatkan kepedulian dan kecintaan masyarakat akan keanekaragaman satwa burung sehingga keberadaanya senantiasa dijaga dan dilestarikan.

Selain itu, karyanya juga bisa menjadi alat untuk mempromosikan Teluk Kupang sebagai tempat wisata, terutama pengamatan burung dan mendorong masyarakat lokal untuk menjadi pemandu dalam kegiatan tersebut.***THS

 

Sumber Berita:

Habitat dan Keanekaragaman Burung Teluk Kupang karya Oki Hidayat, S.Hut.

 

Foto: Oki Hidayat, S.Hut, BPK Kupang

Penulis : Tri Hastuti Swandayani