Dientry oleh Tuti - 06 December, 2016 - 1550 klik
Potensi Pengembangan Kayu Putih Hasil Riset B2P2BPTH di NTB

B2P2BPTH (Bima, 06/12/2016)_Anto Rimbawanto, Peneliti Baalai Besar Penelitia dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogya menyatakan bahwa kayu putih, benih unggul hasil riset B2P2BPTH Yogya mempunyai potensi yang menjanjikan untuk dikembangkan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Berdasarkan hasil analisis laboratorium tanah menunjukan bahwa kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Tanah vulkanik ini belum terdekomposisi secara sempurna hasil letusan Gunung Tambora ± 200 tahun yang lalu,” Kata Anto waktu berkunjung ke areal perkebunan PT. Sanggaragro Karya Persada (SKP) di Desa Oi Katupa, Kec. Tambora, Kab. Bima, Prov. NTB, Jum’at (2/12).

Lebih lanjut, Anto menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman kayu putih di areal PT. SKP ini relatif lebih baik jika dibandingkan dengan yang ditanam di Gunung Kidul.

“Namun salah satu kendala utamanya adalah curah hujan yang rendah menyebabkan angka kematian di lapangan masih cukup tinggi,”kata Anto.

Anto juga menyatakan bahwa areal PT. SKP ini menjadi lokasi pengembangan kayu putih hasil riset B2P2BPTH terbesar di Indonesia.

“Persemaian kayu putih yang dibangun sejak Agustus 2015 direncanakan akan menghasilkan bibit untuk penanaman kayu putih seluas 3500-4500 ha yang akan dicapai pada tahun 2018,”tambahnya.

Di sisi lain, Wiryono Budiman, Direktur PT. SKP menyatakan terima kasih atas bantuan dan dukungan B2P2BPTH dalam mengembangkan kayu putih, benih unggul B2P2BPTH di areal perkebunannya.

Wiryono menyatakan bahwa alih teknologi pembibitan di persemaian jenis kayu putih yang sulit dibandingkan jenis tanaman lain terus dilakukan oleh Sukijan, teknisi handal B2P2BPTH.

“Pak Sukijan ini bagaikan selebriti bagi para buruh di persemaian. Baliau menyampaikan teknis pembuatan bibit dengan bahasa yang sederhana dan lucu,”ungkap Wiryono

Lebih lanjut, Wiryono menyampaikan bahwa pekerjanya telah terbiasa menangani bibit kelapa sawit yang jauh lebih mudah dibandingkan benih kayu putih yang ukuranya sangat halus dan penangananya sangat rumit.

“Namun berkat bimbingan teknis dari B2P2BPTH sejak awal sudah menemukan pola yang paling tepat. Salah satunya dengan menggunakan polytube dan media berupa serabut kelapa. Secara teknis mudah dan demikian juga secara ekonomis lebih murah,”kata Wiryono.

Wiryono berharap dengan pengembangan kayu putih di NTB ini bisa menyerap tenaga kerja sehingga bisa memenuhi mandat Hj. Indah Damayanti, Bupati Kab. Bima yang disampaikan pada saat penanaman perdana kayu putih unggul di areal perkebunanan PT. SKP (April/2016).

“Dalam kepemimpinan saya, berharap para investor untuk berpartisipasi dalam mendorong pergerakan sektor ekonomi untuk kesejahteraan masyarakatnya, dan sudah ada 2 investor  agrobisnis yang menanamkan modalnya disini,”kata Bupati.***LH.

 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan

url : http://biotifor.litbang.dephut.go.id  atau http://www.biotifor.or.id

Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 15,  Purwobinangun, Yogyakarta 55582, Telp. 0274 - 895954, Fax.  0274 – 896080

 

Artikel terkait:

  1. Pengembangan Tanaman Kayu Putih Unggul Terbesar di Dunia
  2. Benih Unggul Kayu Putih Dikembangkan di NTB
  3. Sanggar Agro Persada Serap Tenaga Kerja dengan Kayu Putih Unggul B2P2PBPTH

 

Penulis : Lukman Hakim