Dientry oleh Tuti - 07 December, 2016 - 1293 klik
Dengan Cemara Laut, Pendapatan Petani Meningkat

Balitek DAS (Solo, 07/12/2016)_Beberapa Kelompok Tani (KT). Pasir Makmur di Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kebumen tidak menyangka bahwa hasil tanaman semusimnya akan meningkat setelah melaksanakan hasil riset dari Ir. Beny Haryadi, M.Sc, peneliti Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan (Balitek) DAS, Surakarta untuk melakukan penanaman cemara laut/cemara udang (Casuarina equisetifolia) di wilayah pantai berpasir atau lahan marginal.

Hampir sebagian anggota kelompok tani yang menanam tanaman semusim di belakang cemara laut merasa untung, yang sebelumnya selalu merugi. Bahkan pada tahun 2014, Bapak Wasdi, Salah satu anggota KT. Pasir Makmur bisa mencapai hasil kurang lebih Rp. 160 juta/ha dengan komoditi campuran yaitu kacang panjang, terong dan kacang tanah. Hasil yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Disadari bahwa wilayah Desa Karanggadung, Kecamatan Pertanahan, Kebumen merupakan wilayah pantai yang berpasir. Umumnya sebagian besar wilayah pantai berpasir di Indonesia memiliki hamparan yang sangat luas dan panjang, sehingga sering terjadi erosi angin secara terus menerus.

Adanya peristiwa erosi tersebut akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan terutama terkait kesuburan lahan. Dampak lain yang ditimbulkan, antara lain: 1). Tanah pada lahan pantai bertekstur kasar dan bersifat lepas sehingga sangat peka terhadap erosi angin; 2). Hasil erosi berupa endapan pasir (sand dune) dapat menutup wilayah budidaya dan pemukiman yang berada di belakangnya; dan 3). Butiran pasir bergaram yang dibawa dari proses erosi angin dapat merusak dan menurunkan produktivitas tanaman budidaya.

Peristiwa tersebut (erosi) akan menjadikan lahan pantai berpasir menjadi semakin marjinal dan rusak, baik untuk wilayah itu sendiri maupun wilayah di belakangnya. Selain itu, daerah pantai berpasir juga mempunyai permasalahan yang kompleks, seperti unsur hara rendah, kadar garam yang tinggi, serta iklim mikro yang buruk.

Tidak mengherankan apabila banyak petani yang tidak mau menglola lahan pada daerah pantai berpasir seperti di Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kebumen.

Kondisi tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor biofisik semata yang secara alami telah kritis tetapi upaya penanganan yang masih belum optimal. Sehingga bila tidak segera ditangani, dampak negatif yang terjadi akan semakin luas.

Melihat kondisi tersebut, Ir. Beny Haryadi, M.Sc., Peneliti Balitek DAS mencoba untuk meningkatkan perbaikan iklim mikro pada lahan pantai. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan melakukan penanaman tanaman jenis Cemara laut/cemara udang.

Tanaman ini, awalnya digunakan sebagai tanggul angin di pantai berpasir. Hasilnya terbukti bahwa tanaman ini berdampak positif pada lingkungan terutama pada kondisi lahan. Lahan yang semula tidak produktif menjadi lahan produktif. Bahkan 3 kali lipat lebih produktif dari lahan mineral biasa. Hal ini juga telah dirasakan nyata oleh KT. Pasir Makmur di Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kebumen. ****AA.

 

Artikel Terkait:

Cemara Laut , Mengubah Pantai Berpasir yang Marginal menjadi Potensial

 

Informasi Lebih Lanjut:

BALAI LITBANG TEKNOLOGI KEHUTANAN PENGELOLAAN DAS

url : http://bpk-solo.litbang.dephut.go.id

Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp.  0271 - 716709, Fax.   0271 - 716959

Penulis : Alvian Anggana