Dientry oleh Tuti - 08 December, 2016 - 1432 klik
Tingkatkan Kualitas KTI, B2P2BPTH adakan Pelatihan Mendeley

B2P2BPTH (Yogya, 08/12/2016)_Untuk mendukung para peneliti dan teknisi dalam menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI), Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta melaksanakan Pelatihan Mendeley.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas KTI serta untuk meningkatkan penilaian LIPI terhadap Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan yang telah bermigrasi ke Open Journal System (OJS),” kata Ir. Didik Purwito, M.Sc., Kepala Bidang Data, Informasi dan Kerjasama (DIK), saat membuka acara di Ruang Seminar B2P2BPTH Yogya, Senin (05/12).

Purwoko, S.IP., M.A., Dosen UGM yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut menyatakan bahwa sitasi dan referensi merupakan dua hal penting dalam penulisan karya ilmiah. Sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir yang disisipkan dalam teks, sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi. Adapun referensi adalah deskripsi bibliografi dari dokumen yang disitir, umumnya disusun berupa daftar yang disajikan pada akhir artikel, bab atau buku.

“Seringkali penulis pemula, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat akademik pada umumnya, terjebak dalam tindakan plagiasi yang tidak disengaja, karena kurang hati-hati dalam membuat sitiran. Misalnya sebuah referensi dikutip, namun tidak ditulis pada daftar pustaka, ataupun sebaliknya,” kata Purwoko.

Lebih lanjut, Purwoko menyatakan bahwa kesalahan ini dapat diminimalisir dengan bantuan Aplikasi Mendeley. Aplikasi ini adalah salah satu peragkat lunak citation & reference manager yang menawarkan fitur pelacakan keaslian sitasi atau referensi yang digunakan dalam penulisan KTI.

Selain itu, aplikasi mendeley ini juga menawarkan fitur yang memudahkan pengelolaan, pencarian serta sharing dokumen atau referensi ilmiah. Purwoko menyatakan bahwa pada saat seseorang menulis artikel ilmiah/jurnal, pasti dihadapkan pada proses pencarian, pengaksesan dan penyimpanan tuliasan ilmiah yang dijadikan referensi penulisan.

“Referensi itu pasti kita simpan pada peralatan kita baik laptop atau komputer,” kata Purwoko.

Menurutnya, umumnya file referensi itu disimpan sesuai dengan nama pengarang atau judul artikel sehingga memudahkan proses pencarian. Proses ini juga dapat dilakukan dengan aplikasi mendeley. Bahkan Mendeley secara otomatis dapat memilah file sesuai dengan subyeknya sehingga lebih memudahkan dalam penyimpanan dan pencarian.

Keunggulan lain dari aplikasi ini adalah meminimalisir kesalahan peneliti dalam mengingat jumlah referensi yang telah dijadikan sebagai acuan dalam penulisan KTI. Selain itu, aplikasi ini sudah terintegrasi ke dalam suatu jejaring sosial. Hal ini memungkinkan peneliti dari berbagai belahan dunia dapat kolaborasi dan melakukan sharing data penelitian.

“Mendeley dapat berfungsi seperti facebook. Aplikasi ini bisa menjadi sarana seorang peneliti untuk berjejaring dengan peneliti lain. Mendeley menyebut dirinya sebagai Academic Social Network,”kata Purwoko.

“Apabila pada profil kita sebut diri kita peneliti di bidang forestry misalnya, maka mendeley akan mencari pengguna lain yang interest di bidang forestry, kemudian mendeley akan memberitahukan kepada kita,”jelas Purwoko.

Setelah menjelaskan pengertian dan keunggulan aplikasi Mendeley, Purwoko memberikan materi pelatihan kepada seluruh peserta. Materi yang disampaikan langsung dipraktekkan oleh peserta. Adapun materi tersebut antara lain: pembuatan akun Mendeley, instalasi Mendeley, antar muka (interface) Mendeley, membangun library dengan Mendeley, sinkronisasi ke dalam Mendeley web, mengelola dokumen, membuat sitiran dan daftar pustaka.

Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Yayan Hadiyan, S.Hut, M.Sc, Peneliti B2P2BPTH, menyatakan bahwa aplikasi Mendeley ini sangat bermanfaat dalam membantu kelancaran penulisan terutama terkait daftar pustaka juga untuk database publikasi pribadi maupun referensi.

“Disamping praktis, melalui account kita pada Mendeley kita juga bisa berbagi referensi ke orang lain dan sebaliknya serta strategis untuk membuka komunikasi global,”kaya Yayan.

“Menambah wawasan baru dalam pembuatan tulisan ilmiah. Selain itu, memberikan kemudahan dalam pencarian literatur tulisan, dan bisa menjadi perpustakaan pribadi secara digital,”kata Maman Sulaiman, S.Hut, Teknisi Litkayasa B2P2BPTH Yogya. ***MNA.

 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan

url : http://biotifor.litbang.dephut.go.id  atau http://www.biotifor.or.id

Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 15,  Purwobinangun, Yogyakarta 55582, Telp. 0274 - 895954, Fax.  0274 – 896080

Penulis : Muhammad Nurdin Asfandi