Dientry oleh Tuti - 09 December, 2016 - 2982 klik
Pala Negeri, Emas Hijau dari Bumi Cenderawasih

BP2LHK Manokwari (Manokwari, 09/12/2016)_Pala Negeri (Myristica argenea Warb.) merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Fakfak, Papua. Bahkan komoditas ini telah diekspor ke sejumlah negeri di Benua Eropa.

Disadari bahwa rempah-rempah dari Indonesia sangat terkenal dan diminati oleh bangsa asing. Komoditas ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila rempah-rempah ini dijuluki “Emas Hijau”.

Salah satu jenis rempah-rempah yang terkenal di Papua, terutama di Kabupaten Fakfak adalah pala. Pala yang umum dikembangkan adalah pala banda dan pala negeri.  Tetapi, masyarakat cenderung lebih senang mengembangkan pala negeri karena buah dan bunga pala negeri lebih besar daripada pala banda.

Umumnya pala negeri banyak tumbuh alami di hutan tropis Papua, terutama di daerah Fakfak. Selain itu, pala negeri juga telah dibudidayakan oleh masyarakat lokal secara menetap pada lahan-lahan pribadi maupun adat, baik dengan cara berkebun maupun agroforestri.

"Di Kabupaten Fakfak, pala menjadi komoditas unggulan. Sejak lama masyarakat mengembangkan buah dan bunga pala, sehingga daerah ini dikenal sebagai kota pala,"kata Agus Wali, Kepala Dinas Perkebunan Papua Barat, yang dikutip dari Antaranews.com (31/07).

Menurutnya, bibit pala yang ada di Papua sudah cukup bagus sehingga tidak perlu mendatangkan bibit dari daerah atau negeri lain. Bahkan bibit yang selama ini dikembangkan oleh masyarakat Papua, teutama di daerah Fakfak cukup diminati di pasar Eropa.

Pala selain sebagai  rempah-rempah, juga mempunyai keunggulan atau manfaat lainnya. Tanaman ini juga berfungsi sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan minuman dan kosmetik. Batang kayu pohon pala (disebut kino) dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Kulit batang dan daun pala menghasilkan atsiri. Bunga pala (atau fuli) juga menghasilkan atsiri. Buah pala bermanfaat sebagai obat pengurang rasa sakit dan nyeri (analgesik), masuk angin, penyakit lambung dan usus. Biji pala dapat digunakan sebagai obat penyakit pencernaan, muntah-muntah dan lain-lain. Daging buah pala digunakan sebagai bahan asinan, manisan, marmelade, selai dan kristal daging buah pala.

Bagi masyarakat lokal Fakfak sendiri, pala negeri mempunyai nilai sosial budaya, selain nilai ekonomi. Terkait dengan pemanfaatan pala negeri diatur dalam hukum adat masyarakat lokal, diantaranya adanya sanksi adat untuk penebangan pala negeri tanpa ijin di wilayah tanah ulayat.

Agus menyatakan bahwa proses pengembangan dan rehabilitasi akan terus dilakukan sebagai upaya unuk meningkatkan produksi komoditas pala negeri ini. Ia berharap upaya ini mampu mendorong tumbuhnya eksportir lokal sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan keejahteraan masyaakat Papua terutama di Kabupaten Fakfak. ***YEB.

 

Informasi lebih lanjut:

Balai Litbang Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Manokwari

url : http://bpk-manokwari.litbang.dephut.go.id atau http://www.balithutmanokwari.com

Jl. Inamberi, Pasir Putih,  Manokwari, Papua Barat 98131, Telp. 0986 - 213437, 213440, Fax. 0986 - 213441, 213447

Penulis : Yobo