Dientry oleh lusi - 11 December, 2016 - 1448 klik
Resmikan Arboretum Mangrove, Menteri LHK Nyatakan Indonesia Miliki 25% Mangrove Dunia

Indramayu, Biro Humas Kementerian LHK, Sabtu, 10 Desember 2016:   Abrasi merupakan tantangan yang besar bagi penduduk Indonesia, karena hampir 70% penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir dan hidup dari hasil laut.


Indramayu kota pesisir menjadi salah satu saksi dari adanya abrasi laut, kota ini kehilangan satu dusunnya yang berada dekat bibir pantai. Dusun ini hilang akibat naiknya permukaan air laut.

Siti Nurbaya mengatakan, "dalam mengelola lingkungan hal yang oenting adalah kepemimpinan, pemimpin yang baik dan sadar lingkungan pasti memikirkan cara untuk membawa masyarakatnya sadar juga." Ditengah teriknya matahari Siti juga menambahkan, "pemimpin juga perlu belajar berkolaborasi, dengan korporasi, tokoh masyarakat, pemerintah wilayah tetangga, semuanya. Karena semuanya harus kerjasama, baru urusan lingkungannya jalan".

Mengunjungi Pertamina RU VI Balongan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sekaligus mengunjungi Pertamina RU VI, karena ternyata Pertamina hari ini berulang tahun ke-50. Mendampingi Menteri LHK, Syamsul Alam, Direktur Hulu Pertamina mengatakan, "Pertamina berkomitmen untuk membangkitkan kesadaran masyarakat khusunya pesisir pantai terlebih khusus lagi di Indramayu ini, program perbaikan pesisir ini harus dilakukan bersama dengan masyarakat, karena kami mengharapkan program penyelamatan pesisir ini menjadi program mandiri milik masyarakat".

Bupati Indramayu Ana Sopana, yang hadir dalam acara pembersihan pesisir Pantai Karangsong, Indramayu, menyatakan, "Banyak kontribusi dalam bentuk CSR dari industri di wilayah Indramayu, kami sebagai Pemerintah Kota berharap ada tembusan informasi mengenai CSR yang disampaikan oleh perusahaan kepada kami, sehingga bantuan itu tidak tumpang tindih hanya disuatu tempat saja," Ana juga mengatakan ada PR besar untuk terus menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan. Bupati yang dikenal sangat tepat waktu oleh masyarakat Indramayu ini, menyampaikan pihaknya perlu mencatat tiap CSR yang masuk ke Indramayu sehingga tahu dengan jelas hal apa yang belum tersentuh oleh pemerintah kota.

Wilayah laut Indonesia terdiri dari tiga zona, yaitu zona pantai, zona laut, dan zona dasar laut atau lepas pantai. Panjang garis pantai Indonesia menjadi hal yang krusial dari bidang keamanan, dan dukungan keterlibatan masyarakat merupakan hal utama untuk menjaga tiap sudut Indonesia.

Sambil membersihkan pantai, Menteri LHK juga mengunjungi Arboretum Mangrove, sebuah pusat budi daya mangrove di kawasan Indramayu. Arboretum Mangrove yang digagas oleh Pertamina ini memiliki luas kawasan 5,6 Ha, dan menjadi pusat pembibitan sebabyak 1.023 bibit mangrove yang terdiri dari 23 jenis mangrove.

Usaha penyelamatan kawasan pesisir Indramayu ini dimulai sejak 2008, dan hingga tahun ini kawasan mangrove ini akhirnya menjadi rumah bagi 37 jenis burung. Dari 5 Ha kawasan ini sekita lebih dari 2 Ha-nya akan dijadikan sebagai bagian ekowisata. Indonesia yang menjadi pemilik dari 25% kawasan mangrove dunia dan 60% kawasan mangrove ASEAN menjadi penopang terbesar menjaga suhu bumi. Mangrove memiliki kemampuan menyerap emisi karbon lima kali lebih besar dari jenis pohon lainnya. Disamping itu mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang masih belum banyak diketahui masyarakat pesisir. Ada 84.300 pengunjung yang tercatat datang dan belajar mengenai mangrove ke Arboretum Mangrove ini. Arboretum ini menjadi kekayaan riset dunia, ada 665 lebih mangrove yang sudah ditanam, dan kawasan ini ditengarai juga sebagai kawasan yang memiliki jenis mangrove terlengkap, mulai dari Bintaro, Pidada, Tapak Kuda dan masih banyak lagi.

Sementara itu Siti menjelaskan pemerintah tengah memikirkan insentif bagi korporasi yang melakukan CSR yang menyatukan unsur lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal itu penting untuk meningkatkan upaya dan kesadaran korporasi melakukan CSR yang tidak asal-asalan.

Pada hari yang sama juga telah dipecahkan rekor MURI dimana 1.000 orang melakukan minum produk sirup mangrove yang merupakan hasil usaha pemberdayaan masyarakat di pesisir pantai Karangsong. (***)

Penulis : PPID, KLHK