- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Tuti -
16 December, 2016 -
1978 klik
B2P2BPTH Sumbang 100 Bibit Tanaman Langka dalam Borobudur Fair 2016
B2P2BPTH (Magelang, 16/12/2016)_Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemulian Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta menyumbangkan 100 bibit tanaman langka dalam kegiatan Borobudur Fair 2016 di Lapangan Gumadharma, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (13/12).
Beberapa jenis tanaman langka yang disumbangkan dalam kegiatan yang bertema “25 Tahun Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia, Tebarkan Manfaat untuk Masyarakat”, antara lain timoho, mentaok, 66, kuweni, prono joyo, dewandaru, dan gandaria.
Salah satu kegiatan dalam Borobudur Fair 2016 adalah “Borobudur Go Green”, yaitu kegiatan penanaman bibit langka sebanyak 250 bibit di zona 1 dan zona 2 Candi Borobudur.
“Maksud penanaman tanaman langka di kawasan Candi Borobudur ini selain untuk melestarikan dan memberikan alternatif wisata edukasi dengan pengenalan jenis-jenis tanaman langka, juga secara tidak langsung mendukung terciptanya iklim mikro yang dihasilkan akan memberikan perlindungan terhadap batuan Candi Borobudur dari proses pelapukan,” kata Drs. Marsis Sutopo, M.Si., Kepala Balai Konservasi Borobudur.
Marsis menyatakan bahwa Borobudur Fair 2016 ini merupakan peringatan 25 Tahun Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia. Kegiatan ini merupakan sarana kolaborasi antara masyarakat yang tergabung dalam komunitas pecinta seni, komunitas desa wisata dan pengrajin dengan pengelola Candi Borobudur untuk membangun kebersamaan dalam mewujudkan pelestarian Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemendikbud, perwakilan instansi pemerintah terkait, pelajar, seniman, pengrajin, dan masyarakat umum. Diharapkan Kegiatan ini bisa menjadi wadah berekspresi dan berkreasi, mendorong upaya untuk memajukan kawasan sekitar Borobudur, serta menyebarkan pengunjung sebagai salah satu upaya pelestarian Candi Borobudur.
“Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat dengan terbangunnya sinergi antara komunitas, masyarakat, stakeholder lainnya dan pengelola candi, sehingga terwujud pelestarian Candi Borobudur dan kawasannya yang berbasis pada masyarakat,”harap Marsis. ***FM.
Informasi Lebih Lanjut:
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan
url : http://biotifor.litbang.dephut.go.id atau http://www.biotifor.or.id
Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 15, Purwobinangun, Yogyakarta 55582, Telp. 0274 - 895954, Fax. 0274 – 896080