Dientry oleh Rizda - 22 December, 2016 - 1459 klik
Bersama TNC, Balitek KSDA Survei Kehati di Huliwa

Balitek KSDA (Samboja, 22/12/2016)_Untuk memperkaya informasi keanekaragaman hayati (kehati) di Hutan Lindung Wehea (Huliwa), tim peneliti Balitek KSDA bekerjasama dengan The Nature Conservancy (TNC) melakukan survei kehati di Sekung, Huliwa. Kegiatan ini dilaksanakan selama sepuluh hari, tanggal 9 sampai 19 Desember 2016.

Menurut Tri Atmoko, peneliti Balitek KSDA, pemilihan lokasi di sekitar Sungai Sekung dilakukan karena di lokasi tersebut belum pernah dilakukan inventarisasi potensi kehatinya. Kegiatan survei yang dilakukan meliputi survei dan identifikasi jenis mamalia, burung, herpetofauna dan potensi flora.

“Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan di sekitar camp riset Hutan Lindung Wehea dan areal konservasi PT. Nusaraya Agro Sawit pada bulan November sebelumnya,” kata Tri.

Selain itu, menurut Amir Ma'ruf, peneliti lainnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk melihat potensi Huliwa sebagai areal pembangunan sanctuary orangutan.

“Kami juga melakukan survei sarang orangutan untuk memastikan keberadaan orangutan di daerah sekitar sungai Sekung, selain itu survei flora juga dapat memberikan informasi daya dukung potensi pakan bagi orangutan,” kata Amir.

Senada dengan itu, Edi Sudiono, Manager Kemitraan TNC mengatakan bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut di areal yang lainnya untuk melengkapi data dan informasi keanekaragaman hayati yang ada di dalam kawasan bentang alam Wehea-Kelay.

Terkait itu, Ahmad Gadang Pamungkas, Kepala Balitek KSDA berkomitmen agar hasil kegiatan ini dapat memperkaya data dan informasi potensi kehati bagi Badan Pengelola dalam upaya pengembangan Huliwa ke depannya. Dengan demikian, dapat terbangun kerjasama antara Balitek KSDA dengan Badan Pengelola terkait kegiatan konservasi lainnya di Huliwa.

Sebagai penghargaan atas komitmen tersebut, pada kunjungan sebelumnya, Kepala Balitek KSDA mendapat kehormatan topi adat dari masyarakat adat Dayak Wehea. Topi adat tersebut diberikan langsung oleh Ingdom selaku perwakilan dari masyarakat Nehas Leah Bing.

Hutan Lindung Wehea adalah bagian dari bentang alam Wehea-Kelay yang direncanakan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Kawasan tersebut merupakan habitat yang penting bagi habitat orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus morio). Kawasan bentang alam Wehea-Kelay meliputi berbagai fungsi kawasan dan penggunaan lahan, seperti kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi dan areal perkebunan kelapa sawit.***Sbj

Penulis : Sbj