Dientry oleh Tuti - 22 December, 2016 - 1616 klik
CIFOR Gaet B2P2BPTH untuk Pengembangan Nyamplung di Lahan Terdegradasi

B2P2BPTH (Yogyakarta, 22/12/2016)_Center for International Forestry Research (CIFOR) menawarkan kerjasama kepada Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) untuk pengembangan nyamplung pada lahan terdegradasi. Hal ini terungkap saat kunjungan beberapa Peneliti CIFOR ke B2P2BPTH Yogyakarta, Selasa (13/12).

Kunjungan Peneliti CIFOR tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan Workshop yang bertemakan “Pengembangan Bioenergi pada Lahan Terdegradasi di Kalimantan Tengah” (24/08) dan IUFRO Regional Congress for Asia and Oceania di Beijing, China (24-27/10).

Tawaran kerjasama dari CIFOR ini dilatarbelakangi oleh dua kegiatan tersebut, keberhasilan B2P2BPTH mengembangkan nyamplung di berbagai wilayah, serta kondisi nyamplung di lapangan. Peneliti CIFOR sangat tertarik terhadap ketahanan nyamplung yang tergenang air Sungai Bengawan Solo yang cukup lama dan terjadi setiap tahun. Selain itu, tanaman nyamplung berbunga sepanjang tahun dan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar hutan untuk beternak lebah madu.

Bentuk rencana kerjasama yang ditawarkan tersebut adalah kegiatan riset dengan pembangunan demplot tanaman dan uji provenan nyamplung akan dilakukan pada lahan terdegradasi yaitu di lahan gambut, lahan bekas tambang dan lahan bekas kebakaran di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Kegiatan riset tersebut akan dilaksanakan pada awal tahun 2017. Diharapkan kegiatan ini memacu program Kebijakan Energi Nasional. Dimana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan terutama pada lahan yang tidak produktif.

Dalam kunjungannya selama dua hari ke B2P2BPTH tersebut, Peneliti CIFOR diajak untuk diskusi dan meninjau ke lapangan.  Kunjungan ke lapangan dilaksankan pada hari pertama ke Tegakan Benih Provenan (TBP) nyamplung di KHDTK Wonogiri, Jawa Tengah yang ditempuh selama ± 2,5 jam perjalanan darat dari Yogyakarta. TBP nyamplung ini mempunyai pertumbuhan yang baik dan berbuah sepanjang tahun sejak umur 3 tahun.

Sedangkan diskusi dilaksanakan pada hari kedua di Kantor B2P2BPTH Yogyakarta. Diskusi ini membahas rencana pengembangan nyamplung sebagai tanaman konservasi lahan dan bahan baku energi terbarukan sebagai energi masa depan untuk mendukung program kedaulatan energi.

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan beberapa materi yaitu: 1). Program B2P2BPTH terkait bioenergi oleh Ir. Didik Purwito, M.Sc., Kepala Bidang Data, Informasi dan Kerjasama, B2P2BPTH; 2). Progres bioenergi berbasis tanaman nyamplung oleh Prof. Dr. Budi Leksono, Peneliti B2P2BPTH yang menagani nyamplung; 3). Himlal Baral, PhD., Peneliti CIFOR menayangkan video dan memaparkan program “Assessing Bioenergy Plantation Potential on Degraded Land.

Pada akhir acara, Peneliti CIFOR diajak untuk melihat laboratorium bioenergi untuk melihat status riset penggunaan nyamplung sebagai bahan baku biofuel sejak dari proses pengolahan sampai dengan pemanfataan limbahnya. ***BL.

 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan

url : http://biotifor.litbang.dephut.go.id  atau http://www.biotifor.or.id

Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 15,  Purwobinangun, Yogyakarta 55582, Telp. 0274 - 895954, Fax.  0274 – 896080

Penulis : Budi Laksono