- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
lusi -
20 December, 2016 -
2316 klik
Sumber Daya Alam dan Ekosistem untuk Pembangunan Wilayah
Jakarta, 21 Desember 2016: Kawasan konservasi yang tersebar pada seluruh wilayah Indonesia mempunyai nilai strategis yang dapat dikembangkan menjadi pusat pembangunan wilayah. Kekayaan keanekaragaman hayatinya yang tinggi juga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk pembangunan sosial-ekonomi (bioprospecting) termasuk konservasi keanekaragaman hayatinya. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencegah kepunahan flora dan fauna di habitat aslinya. Disamping sebagai sumber penghidupan masyarakat, kawasan konservasi menyimpan potensi stok karbon yang turut berperan dalam menurunkan gas emisi rumah kaca. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang juga Plt. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Bambang Hendroyono pada acara “Refleksi Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Capaian dan Tantangan” di Ruang Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti, Rabu, 21 Desember 2016.