Dientry oleh lusi - 15 December, 2016 - 1044 klik
Cegah Karhutla, Pantang Pulang Sebelum Padam

Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Jum’at, 16 Desember 2016. Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan arahan pada Apel Temu Karya Manggala Agni 2016 di Plaza Manggala Wanabakti Jakarta, Jum’at, 16 Desember 2016, ”Saya berterima kasih kepada Manggala Agni di seluruh Indonesia atas segala daya upaya dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan selama tahun 2016. Alhamdulillah tahun ini secara nasional angka kebakaran hutan dan lahan turun hingga 82%. Hal ini tercapai berkat kerjasama seluruh stakeholder baik Manggal Agni, Masyarakat Peduli Api, TNI, Polri, BMKG, perusahaan pemegang konsesi dan seluruh masyarakat di sekitar hutan. Selain itu saya berpesan di tahun 2017 nanti agar mencegah sedini mungkin, antisipasi kemungkinan kebakaran sekecil apapun. Namun bila sudah terjadi kebakaran, saya berpesan pantang pulang sebelum padam”. 

 
Temu Karya Manggala Agni Tahun 2016 dan Konsolidasi Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan 2017 dengan tema “Galang Tekad dan Kerjasama Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan” dilaksanakan pada 13 - 17 Desember 2016 di Hotel Mercure Ancol dan Gedung Manggala Wanabakti dengan jumlah peserta 700 anggota Manggala Agni dari 37 Daerah Operasi (DAOPS). Pada puncak acara akan diserahkan Pataka kepada 37 Kepala DAOPS sebagai lambang konsolidasi persiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan 2017, inspeksi barisan dan peralatan, penyerahan peralatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla) secara simbolis kepada Bupati Toba Samosir, Bupati Muaro Jambi, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Kepala BKSDA Kalimantan Timur, dan Kepala BTN Tesso Nilo, Riau.
 
Pada kesempatan ini diserahkan peralatan dalkarhutla sebanyak 6.287 unit yang terdiri dari : mobil operasional lapangan 62 unit, mobil pengangkut peralatan 80 unit, mobil tangki air 7 unit, sepeda motor 1.330 unit, pompa pemadam 205 unit, selang pemadam 1.365 unit, jet shooter 2.320 unit, dan alat pendukung seperti laptop printer serta peralatan kantor lainnya. Selain itu pengadaan bahan adictif sebanyak 66.250 liter dan wearpack sebanyak 1.000 stel.
 
Diantara peralatan tersebut sebagian dihibahkan kepada masyarakat dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di 7 provinsi, yaitu : Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Peralatan tersebut adalah sepeda motor 609 unit dengan rincian 582 unit untuk masyarakat dan 27 untuk KPH. Jet Shooter 830 unit, dengan rincian 785 unit untuk masyarakatdan 45 unit untuk KPH.
 
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan yang disebut Manggala Agni atau disingkat ”GALAAG” dibentuk tahun 2002 dengan tugas melakukan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan serta penyelamatan (rescue). Sampai saat ini, Manggala Agni telahdibentuk di 37 Daerah Operasi (DAOPS) dengananggotasebanyak 1.969 orang yang tersebar di 11 provinsi, sementara Manggala Agni non Daops sebanyak 1.171 orang di 18 Provinsi.
 
Anggota Manggala Agni telah diberikan pelatihan dasar pengendalian kebakaran hutan, Pelatihan GIS, Pelatihan GPS, Pelatihan Pergudangan, dan sebagainya. Manggala Agni dengan keahlian khusus telah diberikan pelatihan melalui diklat SMART (Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis). 
 
Mengingat jumlah personil dan keahlian Manggala Agni tidak sebanding dengan luasan yang harus dijaga dari ancaman kebakaran hutan dan lahan, maka telah dibentuk juga Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 9.845 anggota yang tersebar di 25 provinsi. Pada tahun 2016 dimulai terobosan baru dengan melaksanakan Patroli Pencegahan Terpadu dengan tim terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polisi, Polisi Hutan/SPORC, Masyarakat Peduli Api, tokoh masyarakat, dan masyarakat lokal lainnya.
 
Siti Nurbaya menambahkan “tahun 2015 merupakan tahun yang sulit dan berat, bahkan Presiden RI pada pidato di COP ke-21 UNFCCC menyatakan pentingnya pengendalian kebakatan hutan dan lahan serta perlindungan ekosistem gambut, sehingga diawal tahun 2016 dibentuk Badan Restorasi Gambut (BRG) yang akan mengedepankan pencegahan sedini mungkin”.
 
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330
Penulis : PPID, KLHK