Dientry oleh Tuti - 04 January, 2017 - 3190 klik
Agroforestri, Upaya Peningkatan Keberhasilan Rehabilitasi Lahan

(BP2TA Ciamis, 04/01/2017)_Ternyata, sistem agroforestri dapat digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan keberhasilan rehabilitasi lahan di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Aditya Hani, S.Hut., M.Sc, Peneliti Balai Litbang Teknologi Agroforestri (BP2TA) Ciamis dalam karya tulis ilmiahnya dalam Prosiding Seminar Nasional Agroforestry ke-5  bertemakan “Pengelolaan Lanskap Agroforestri Wilayah Kepulauan Menghadapi Efek Perubahan Iklim” di Ambon, Jum’at (21/11/2014).

“Usaha-usaha perbaikan lahan yang dilakukan selama ini dirasa belum mampu mengatasi peningkatan lahan kritis dikarenakan pendekatan yang dilakukan lebih berorientasi pada penanganan fisik dan kurang memperhatikan masalah sosial, ekonomi dan budaya masyarakat,”kata Hany.

“Petani mau mengadopsi suatu teknologi konservasi jika petani memperoleh manfaat secara ekonomi dari kegiatan tersebut,”tegas Hany.

Terkait hal tersebut, Hany merekomendasikan pola agroforestri sebagai upaya dalam meningkatkan

keberhasilan pelaksanaan rehabilitasi lahan melalui kegiatan reboisasi. Menurutnya, pola ini mampu mengakomodir aspek ekologi terutama peningkatan kesuburan lahan dan juga memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat setempat.

Dalam meningkatkan keseuburn lahan, dibuktikan oleh Hany dengan hasil penelitiannya yang dilakukan di Desa Sindangbarang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.

“Tanaman sengon umur 2,5 tahun yang ditanam secara agroforestri memberikan produktivitas paling tinggi dengan volume per pohon 0,0142 m3 dan riap volume 0,0057 m3/tahun,”kata Hany.

Lebih lanjut, Hany menyatakan bahwa penanaman sengon sampai umur 2,5 tahun dengan pola agroforestri mampu meningkatkan kesuburan lahan terutama karena meningkatnya bahan organik tanah.

Menurutnya, tingginya produktifitas tanaman sengon yang ditanam secara agroforestri disebabkan karena sengon merupakan jenis legum yang mempunyai kemampuan untuk mengikat N di udara. Akumulasi N dalam biomassa sengon selanjutnya dapat memberi manfaat terhadap kesuburan tanah disekitarnya melalui peluruhan biomasa bagian atas maupun akar tanaman yang mati.

“Peningkatan kesuburan tanah pada pola tanam agroforestri disebabkan kerena jatuhan seresah dari tanaman sengon dan biomasa tanaman semusim,”kata Hany.

Hany berharap dalam pola agroforestri tersebut, seresah yang berasal dari pohon sengon maupun limbah dari tanaman semusim sebaiknya tetap dipertahankan keberadaannya karena berfungsi sebagai sumber bahan organik, serta dapat melindungi tanah dari kerusakan mekanis akibat jatuhan air hujan.

“Keberadaan seresah akan meningkatkan kesuburan fisik dan kimia tanah,”jelas Hany.

Dalam artikelnya, Hany juga menjelaskan bahwa peningkatan kesuburan tanah pada pola tanam agroforestri juga disebabkan karena adanya kombinasi pemupukan pupuk organik dan pupuk kimia terhadap tananama sengon dan tanaman semusim serta adanya pengolahan tanah. ***DK

 

Informasi Selengkapnya

Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Ciamis

www.balitek-agroforestry.org atau http://bptaciamis.dephut.go.id

Alamat : Jl. Raya Ciamis-Banjar Km. 4 , Po. BOX 5 Ciamis 46201 Telp. (0265)771352, Fax. (0265)775866 Email : disti.bpta@gmail.com

Penulis : Diana Kusumawardana