Dientry oleh Rizda - 16 January, 2017 - 1771 klik
Herbarium Wanariset, Membangun Sejarah Flora Kalimantan

Balitek KSDA (13/1/2017)_Majalah Swara Samboja Volume V Nomor 2 Tahun 2016 ini merupakan edisi khusus yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA). Bertema “Herbarium Wanariset, Membangun Sejarah Flora Kalimantan”, Swara Samboja kali ini mengupas tuntas tentang Herbarium Wanariset yang merupakan salah satu 'harta karun' Balitek KSDA.

Keberadaan Herbarium Wanariset memiliki posisi yang sangat strategis sebagai informasi dan koleksi flora khususnya di wilayah Kalimantan. Hal ini disampaikan Tri Atmoko, S.Hut, M.Si, peneliti Balitek KSDA dalam tulisannya “Herbarium Wanariset - Membangun Sejarah Flora Kalimantan”yang mengupas sejarah Herbarium Wanariset, proses inisiasi, awal pembangunan, tim pioneer kegiatan awal  tahun 1991, koleksi serta sebaran spesimen, dan pengelolaannya.

“Koleksi Type di Herbarium Wanariset” yang ditulis Tri Atmoko, S.Hut, M.Si dan Dwi Wahyu Mentari menjadi sajian selanjutnya. Herbarium Wanariset menyimpan satu holotype dan 5 koleksi isotype. Koleksi apa sajakah yang ada di dalamnya? Pembaca dapat mengetahuinya dalam tulisan ini.

Mukhlisi, S.Si, M.Si selanjutnya akan membahas tentang "Botanical Drawing, Seni yang Dibalut Keakuratan Sains”. Tulisan ini membahas peran juru gambar. Keberadaan botanical drawing di Herbarium Wanariset berperan penting sebagai supporting otentik spesimen flora yang dikoleksi. Selain itu juga berperan sebagai alat bantu dalam proses deskripsi karakter morfologi dan identifikasi takson tumbuhan melalui gambar. Herbarium Wanariset sangatlah beruntung memiliki sosok maestro botanical drawing  yaitu Priyono. Karya-karyanya dapat disimak juga di “klik” majalah edisi ini.

Pengenalan jenis tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam pengelolaan Herbarium. Profesi pengenal jenis ini semakin langka dan regenerasinya juga sangat terbatas. Bagaimanakah regenerasi profesi ini di Herbarium Wanariset? Pembaca dapat menyimaknya dalam tulisan “Pengenalan Jenis Tumbuhan, Ujung Tombak Pengelolaan Herbarium” yang ditulis Antun Puspanti, S.Hut., M.Si.

Pembaca selanjutnya dapat menyimak tulisan Ulfah Karmila Sari dkk. Tentang bagaimana strategi pengelolaan Herbarium Wanariset untuk tetap eksis dengan judul “Mempertahankan Eksistensi Herbarium Wanariset Samboja”.

Mira Kumala Ningsih dkk. akan berbagi keseruan kegiatan eksplorasi herbarium di daerah karst Tana Toraja dan Maros, Sulawesi Selatan dalam tulisan “Menjelajah Karst demi Mengoleksi Herbarium”.

Profil inspiratif kali ini adalah ahli taksonomi tumbuhan Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, seorang profesor muda dari Papua. Beliau merupakan ahli palem-paleman (Arecaceae) dan telah mendeskripsikan lebih dari 30 jenis tumbuhan baru. Prestasi yang sangat mengispirasi bagi kita semua. Salam konservasi.***ADS

Download majalah

Penulis : Agustina Dwi Setyowati