Dientry oleh Rizda - 16 January, 2017 - 2375 klik
Mengintip Koleksi Anggrek Hasil Eksplorasi BP2LHK Banjarbaru

BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru, 13/01/2017)_Selain koleksi bibit tanaman khas Kalimantan, persemaian Balai Litbang Pengembangan Lingkungan Hidup (BP2LHK) Banjarbaru juga mengoleksi berbagai anggrek. Anggrek-anggrek tersebut berasal dari Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rantau dan KHDTK Kintap yang dikelola BP2LHK Banjarbaru dan wilayah lain di Kalimantan yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Pulang Pisau.

Anggrek-anggrek ini dikumpulkan melalui kegiatan eksplorasi mandiri BP2LHK Banjarbaru dan eksplorasi bersama dengan Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan.

“Saat ini, kita memiliki kurang lebih 45 jenis anggrek khas Kalimantan,” kata Syaifuddin S.Hut selaku pengelola persemaian dan arboretum BP2LHK Banjarbaru.

Saat ini, koleksi anggrek di persemaian BP2LHK Banjarbaru tidak memiliki tempat khusus, namun diletakkan bersama bibit tanaman kehutanan . Namun, dengan perawatan yang tepat anggrek-anggrek ini bisa tumbuh dan berbunga dengan baik.

Perawatan yang dilakukan untuk pemeliharaan anggrek antara lain penyesuaian kondisi ruangan sehingga anggrek terhindar dari cahaya langsung, penyiraman rutin perhari serta pemberian pupuk dan hormon tanaman. Dari koleksi anggrek yang dimiliki, terdapat beberapa jenis anggrek endemik Kalimantan yakni Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) dan Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata).

Beberapa koleksi anggrek ini sudah didokumentasikan dalam buku berjudul “Eksplorasi Anggrek Hutan Kalimantan” yang diterbitkan oleh Aswaja Pressindo, Yogyakarta. Buku tersebut merupakan karya kolaborasi dari Agung Sriyono (Kepala Kebun Raya Banua), Nizar (Kebun Raya Banua), Latifa Syuhada Nisa (Peneliti Balitbangda Kalsel), Syaifuddin (Peneliti BP2LHK Banjarbaru), dan Edy Suryanto (Teknisi BP2LHK Banjarbaru).

“Harapan saya, ke depannya kami bisa memperoleh lebih banyak anggrek khas Kalimantan sehingga kekayaan alam di hutan Kalimantan bisa terinventarisir dengan baik dan mendukung konservasi jenis anggrek,” pungkas Syaifuddin S.Hut.***saf

Penulis : Saf