Dientry oleh Rizda - 19 January, 2017 - 2838 klik
Keragaman Jenis Herpetofauna di Areal Persawahan Kawasan Konsesi Pertambangan Batubara Samboja

Balitek KSDA (Samboja, 19/01/2017)_Peneliti Balai Litbang Teknologi KSDA, Teguh Muslim, S.Hut melakukan survei keragaman jenis herpetofauna di areal persawahan di kawasan konsesi pertambangan batubara PT. Singlurus Pratama di Samboja Kalimantan Timur. Hasilnya, ditemukan 3 spesies dari 2 famili jenis reptil dan 3 spesies dari 2 famili amfibi.

Teguh menyatakan bahwa dari kelas reptil didominasi famili Colobridae ular pelangi (Enhydris enhydris) sebesar 76%, famili Scincidae kadal kebun (Eutropis multifasciata) sebesar 9% dan famili Colobridae ular tambang Dendrelaphis pictus 15% (famili Colobridae).

Sedangkan kelas amfibi dinominasi famili Bufonidae kodok puru-hutan (Ingerophyrnus biporcatus) 51%, famili Dicroglossidae kodok sawah (Fejervarya cancrivora) 38% dan famili Bufonidae bangkong kolong (Duttaphyrnus melanostictus) 11%.

Pengumpulan data di areal persawahan dengan ketinggian kurang dari 100 mdpl pada 4 sampai 13 Agustus 2016 ini dilakukan dengan metode pencarian langsung secara aktif (Visual Encounter survey). Pencarian siang hari dilakukan selama tujuh jam yaitu pukul 08.00-15.00 WITA. Untuk malam hari dilakukan selama lima jam, pukul 19.00-24.00 WITA.

Herpetofauna yang ditemukan di persawahan seluas 30 hektar tersebut kemudian diidentifikasi jenisnya berdasarkan beberapa buku panduan herpetofauna.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dan informasi keanekaragaman jenis herpetofauna di areal persawahan antara perkebunan sawit dan hutan terfragmentasi di Kalimantan Timur. Selain itu juga melengkapi informasi jenis herpetofauna di luar habitat hutan dan dapat dijadikan referensi untuk pengelolaan persawahan dalam kawasan hutan atau perkebunan.

Sebagaimana diketahui, herpetofauna merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki peranan yang sangat penting, baik secara ekologis maupun ekonomis. Selain itu herpetofauna juga digunakan sebagai indikator perubahan ekosistem dan dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena kelompok satwa tersebut menempati posisi penting dalam rantai makanan, baik sebagai pemangsa maupun mangsa.***ADS

Penulis : Agustina Dwi Setyowati