Dientry oleh sahri - 16 October, 2017 - 1483 klik
Bentuk Keharusan Revegetasi Lahan, B2P2EHD Hasilkan IPTEK Restorasi Lahan Bekas Tambang Batubara

B2P2EHD (Berau, 16/10/2017)_Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Dr. Henry Bastaman, M.ES, beserta rombongan melakukan kunjungan ke plot penelitian Restorasi Lahan Bekas Tambang Batubara, Site Sambarata Km 21 di areal bekas tambang batubara PT Nusantara Berau Coal, Berau, 5/10.

Menurut Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD), kunjungan Kepala BLI tersebut merupakan tindak lanjut pasca penandatanganan perjanjian kerjasama penelitian Restorasi Lahan Pasca Tambang Batubara antara B2P2EHD dengan PT Nusantara Berau Coal (PT NBC) beberapa waktu yang lalu.

“Plot penelitian ini telah menghasilkan IPTEK yang dimanfaatkan oleh PT NBC dalam usahanya merestorasi lahan bekas tambang batubara.” Kata Saerozi didepan Kepala BLI dan Sekretaris BLI serta Kepala Teknik Tambang PT NBC.

Menurut, M. Andriansyah, Peneliti B2P2EHD, Plot penelitian ini terdiri dari tanaman pioner, tanaman sela dan tanaman keras. Antara lain Peronema canescens (sungkai), Melalueca cajuputi (kayu putih), Vitex pubescens (laban), Shorea balangeran dan gliricidia sepiumSamanea saman  (trembesi).

Aan, panggilan akrab peneliti B2P2EHD tersebut, menyampaikan bahwa perlu penanganan khusus sebelum bibit dibawa ke lapangan. Proses hardening di lokasi penanaman dilakukan selama 2 bulan untuk melihat ketahanan bibit yang akan digunakan untuk penanaman. “perlu treatment khusus untuk kondisi tanah yang super miskin hara, dengan menambahkan kompos dan media sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hara.” Tambah Aan.

Menurutnya, penelitian ini dilakukan dengan pengaturan jarak tanam 6 m x 6 m, bertujuan diakhir nanti tidak perlu dilakukan penjarangan. Hal ini akan menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahanan.

Sementara itu, Kepala BLI, Dr. Henry Bastaman, M.ES, merasa bangga akan keberhasilan tanaman di plot ini. Persen hidup yang tinggi dan pertumbuhan yang baik menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan kegiatan ini. “Ini adalah bukti nyata kerja kita untuk pelaku tambang,” tegas Henry Bastaman.

Sekretaris BLI, Dr. Ir. Sylvana Ratina, M.Si, menambahkan, bahwa penelitian ini harus mampu memberikan nilai yang beda dan lebih dari yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saat ini. “Coba lihat dan kaji lebih dalam lagi dan segera sampaikan hasilnya dalam sebuah policy brief sehingga manfaatnya lebih banyak.” Kata Sylvana.

Sementara itu Muljono, selaku Kepala Teknik Tambang, berterimakasih atas kegiatan ini, area bekas tambang ini yang tergolong L2, ada tanaman yang bisa hidup dengan baik. Kami berharap kita dapat mengadopsi cara dan metode serta sentuhan iptek yang digunakan dalam penelitian ini untuk kegiatan revegetasi yang menjadi kewajiban kita.

Untuk dapat menuju ke Plot penelitian Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batubara dengan luasan 2,9ha ini, dilakukan dengan perjalanan panjang melalui darat dan speed boat, lalu dilanjutkan kembali perjalanan darat selama 1,5 jam dari kota Tanjung Redeb.***KHA

Penulis : Khuswantoro Akhadi