Dientry oleh Rizda - 23 October, 2017 - 1267 klik
Kerjasama dengan Taman Nasional Komodo, B2P2BPTH akan Lakukan Pemetaan Genetik Kerbau dan Kuda, Pakan Komodo

B2P2BPTH (Yogyakarta,  19/10/2017)_Kepala Taman Nasional Komodo (TNK) dan Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemetaan Genetik Kerbau dan Kuda yang berada di TNK, Selasa (17/10).

Hal yang melatarbelakangi PKS tersebut adalah salah satu masalah yang dihadapi pengelola Taman Nasional Komodo (TNK) yaitu menurunnya populasi kerbau dan kuda sebagai pakan Komodo. Dengan penurunan populasi kedua pakan Komodo ini dikhawatirkan akan terjadi inbreeding dan dalam jangka panjang bisa terjadi kepunahan komodo.

Kegalauan akan kecenderungan menurunnya daya dukung pakan utama komodo ini disampaikan oleh Kepala TNK, Ir. Sudiono, M.Si saat penandatanganan PKS tersebut di kantor B2P2BPTH Yogyakarta. Sudiono berharap masalah ini dapat dipecahkan dengan analisis DNA untuk menentukan strategi konservasi genetik kedua satwa oleh peneliti B2P2BPTH yang memiliki Laboratorium DNA.

“Jika tidak, maka lama kelamaan karena kurangnya pakan, bisa jadi komodo ini akan bermutasi menjadi kadal,” kata Kepala TNK dengan nada gurau.

“Pada awalnya, ukuran badan komodo bisa sampai 6 meter, namun sekarang paling besar 3,1 meter. Salah satu dugaannya karena semakin berkurangnya kualitas dan kuantitas pakan komodo,” lanjut Sudiono.

Ruang lingkup PKS ini meliputi kegiatan pengambilan sampel materi genetik kerbau dan kuda, analisa genetik dengan penanda DNA untuk kerbau dan kuda, serta penyusunan strategi konservasi genetik kerbau dan kuda sebagai pakan komodo di Taman Nasional Komodo.

Data-data tentang hasil inventarisasi Komodo, pakan komodo, pakan kuda dan kerbau, jenis tumbuhan lokal dan lain-lain cukup banyak di TNK. Berdasarkan hal ini maka ruang lingkup PKS ini ke depan bisa berkembang sesuai kebutuhan.

“Kami juga butuh bimbingan, terutama para PEH dalam menentukan metode penelitian dan penulisan secara ilmiah,” ungkap Kepala TNK.

Sementara itu, Kepala B2P2BPTH Yogyakarta, Ir. Tandya Tjahjana, M.Si, mengatakan bahwa PKS ini merupakan tonggak sejarah dalam rangka penyelamatan komodo yang namanya sudah mendunia.

“Ke depan mungkin akan berkembang tidak hanya kuda dan kerbau, tapi bisa ditemukan pakan-pakan baru dari hasil penelitian ini,” kata Tandya.

Penandatanganan PKS ini dihadiri oleh para pejabat struktural dan Ketua Kelti lingkup B2P2BPTH serta beberapa peneliti Genetika Molukuler. Jangka waktu PKS ini berlaku untuk 2 tahun sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.***

Penulis : Tim website