BP2TSTH (Pekanbaru, 25/10/2017)_Dalam rangka menggali saran tentang kerjasamanya dengan Badan Restorasi Gambut (BRG), Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok mengadakan Focus group Discussion (FGD) dengan berbagai pihak. Kegiatan brainstorming yang diadakan Rabu (25/10) ini menghadirkan pembicara dari BRG, peneliti BP2TSTH Kuok dan pakar dari Universitas Riau.

Kepala BP2TSTH Kuok, Mochlis, S.Hut.T., MP. dalam sambutannya menjelaskan bahwa Materi yang dibahas dalam FGD ini terdiri dari empat materi. Materi utama adalah rencana kegiatan kerjasama BP2TSTH dengan BRG, yaitu Budidaya Lebah Madu di Ekosistem Gambut yang sudah berjalan; dan  penguatan substansi dengan materi Potensi dan Peluang Usaha Budidaya Lebah Madu serta Karakteristik Hutan Gambut yang ada di Riau.

Diinformasikan, BP2TSTH Kuok yang berada di bawah Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK menjalin kerjasama swakelola dengan BRG untuk kegiatan merestorasi kawasan ekosistem yang terdapat di Propinsi Riau terutama di Kabupaten Siak yang dipilih sebagai lokasi demplot. Hadir dalam kegiatan ini, Kepala BLI, Dr. Henri Bastaman, MES., sekaligus membuka kegiatan pelaksanaan FGD.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan-masukan dan saran dari beberapa pihak maupun pakar untuk memantapkan kegiatan kerjasama, semoga dengan adanya masukan dan saran yang telah diperoleh akan mampu memperkuat rencana kegiatan kerjasama yang telah dibuat,” kata Dr. Ir. Sylvana Ratina, M.Si., Sekretaris BLI menutup acara tersebut.

Kegiatan FGD ini dilaksanakan selama satu hari dengan peserta kurang lebih 50 orang berasal dari satker lingkup Badan Litbang dan Inovasi yang terlibat kerjasama dengan BRG serta instansi terkait yang berada di Propinsi Riau.

Para peserta FGD juga disuguhi berbagai informasi budidaya lebah madu beserta produk-produk turunannya (madu, propolis, sabun, lilin, dll) melalui pojok display yang dipamerkan oleh BP2TSTH Kuok.***ASY