Dientry oleh Rizda - 30 October, 2017 - 1261 klik
Restorasi Lahan Gambut, BP2LHK Banjarbaru dan BRG Gelar Focus Group Discussion

BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru, 27/10/2017)_Bertempat di Aquarius Boutique Hotel, Palangkaraya, Balai Litbang LHK (BP2LHK) Banjarbaru bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Litbang Restorasi Lahan Gambut, Rabu (18/10). FGD ini dilakukan dalam rangka menyempurnakan kegiatan litbang terkait restorasi rawa gambut yang dilaksanakan BP2LHK Banjarbaru. 

“FGD ini bertujuan untuk sharing pembelajaran dan diskusi guna mendapatkan masukan-masukan dari para pakar sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pilot project restorasi hutan rawa gambut dan riset paludikultur yang dilaksanakan oleh BP2LHK Banjarbaru,” kata Kepala BP2LHK Banjarbaru, Ir. Tjuk Sasmito Hadi, MSc. 

Menurut Tjuk, riset tentang lahan rawa gambut telah banyak dilakukan oleh berbagai institusi riset baik di Perguruan Tinggi maupun institusi penelitian dan hasil-hasilnya telah tersedia, namun sebagian besar hasil riset tersebut masih bersifat parsial/sektoral, belum teruji dan belum tersedia dalam bentuk iptek terpadu. 

“Karenanya pembangunan pilot project merupakan langkah strategis sebelum projek dalam skala luas dilakukan, karena pilot project  pada dasarnya adalah perangkaian kembali hasil-hasil iptek yang telah tersedia secara multidisiplin dan multi sektoral, serta pengujian tingkat validitasnya secara terpadu dan komprehensif,” kata Tjuk menjelaskan. 

FGD ini dibuka langsung oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Dr. Henry Bastaman, MES. “Dari rangkaian FGD yang kita laksanakan terkait dengan BRG ini, ada 7 satker yang terlibat melingkupi 11 topik, akan dilaksanakan 7 FGD, akhirnya dari kegiatan ini akan dibuat 1 laporan dan 1 kumpulan pengalaman yang dilakukan oleh BLI,“ kata Henry dalam sambutannya. 

Selanjutnya Henry menyampaikan terimakasih kepada BRG yang telah mempercayakan kepada BLI untuk memfokuskan pada satu tujuan dan mengkompilasi semua pengalaman merestorasi gambut lingkup BLI. Jadi scientific basenya akan jelas dan 3R akan terlaksana. Hasilnya berupa resep yang bisa diikuti oleh berbagai pihak, sebagai sumber sahih dalam merestorasi rawa gambut. 

“Tumbang Nusa dan Ogan Komering Ilir menjadi 2 pengalaman yang paling lama dan terus diikuti oleh para peneliti. Pengalaman ini menjadi tempat yang penting bagi BRG sehingga restorasi gambut dilakukan dengan benar, akhirnya gambut bisa menjadi ekosistem yg mendukung pembangunan manusia,” pungkas Henry. 

Hadir mewakili BRG, Ketua Pokja Litbang BRG, Ir. C. Nugroho Priyono, MSc menyampaikan pentingnya kerjasama dan bantuan dari berbagai instansi litbang di daerah terkait. 

“Kami BRG adalah lembaga independen dan tidak mempunyai UPT di daerah sehingga bantuan dari balai litbang di daerah dan juga para pakar dan peneliti dari univeristas dan instansi litbang lainnya sangat diperlukan,“ kata Nugroho. 

Lebih lanjut Nugroho mengatakan hasil Litbang selalu dianggap belum terlihat, karenanya penting untuk bisa menyampaikan hasil litbang terkait restorasi lahan gambut ini dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. 

FGD dibagi menjadi 2 sesi.  Sesi pertama dibahas aspek-aspek terkait lahan  gambut dari beberapa narasumber. Purwanto B. Santosa, S.Hut, MSc menyampaikan profil KHDTK Tumbang Nusa. Haiki Mart Yupi, ST,MT, Ph.D dari Universitas Palangkaraya (UPR – Cimtrop) menyampaikan hidrologi gambut. Dr. Dony Rachmanadi peneliti dari BP2LHK Banjarbaru menjelaskan kunci sukses merestorasi hutan rawa gambut. Dr. Laura Graham (BOSf) menyampaikan pengalamannya merevegatasi lahan gambut. Marinus K Harun, S.Hut, MSc memaparkan  agroforestry di lahan gambut dan yang terakhir, Prof. Dr. M. Noor dari Balittra Banjarbaru menyampaikan budidaya pertanian lahan gambut prospek dan pengembangannya. 

Pada Sessi kedua dibahas pelaksanaan kegiatan litbang restorasi gambut dari BP2LHK Banjarbaru yang terdiri dari  pilot project restorasi hutan rawa gambut yang disampaikan oleh M. Abdul Qirom, MSi dan riset paludikultur, model-model palidikultur di Kalimantan Selatan dan Kalimantan tengah yang disampaikan oleh Tri Wira Yuwati, S. Hut, MSc. Turut juga menyampaikan kegiatannya dari Pusat Litbang Hasil Hutan (P3HH) yaitu pilot project implementasi arang terpadu di lahan gambut yang disampaikan  oleh Dr. Wening S. W. 

FGD ini dihadiri kurang lebih 70 orang yang terdiri dari para peneliti, akademisi, peneliti, LSM dan pejabat dari institusi yang terkait dengan pengelolaan lahan rawa gambut. Kegiatan ini dimulai tanggal 17 Oktober 2017 dengan melakukan kunjungan lapangan ke KHDTK Tumbang Nusa yang merupakan KHDTK khusus lahan gambut. Di KHDTK peserta melakukan penanaman (Repeat) bersama dengan 50 siswa SMP Negeri I Jabiren, Pulang Pisau, Kalteng. Selain itu, perseta FGD juga mengunjungi plot agroforestry Tamanuruddin yang merupakan salah satu binaan BP2LHK Banjarbaru.***Fzh

Penulis : Fauziah