Dientry oleh Rizda - 03 November, 2017 - 2151 klik
Hasil Grab Sampling, Kualitas Air di Mangrove Center Karangsong Sangat Bagus

FORDA (Indramayu, 28/10/2017)_Kondisi air di Mangrove Center Karangsong masih sangat bagus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL), Dr. Wahyu Marjaka dalam informasi cek poin yang telah dilakukan oleh tim P3KLL saat baru datang ke lokasi tersebut pada Press Tour  Badan Litbang dan Inovasi (BLI) di Karangsong, Indramayu, Sabtu (28/10).

Wahyu menjelaskan, metode yang dilakukan adalah grab sampling, yaitu sampel diambil langsung dan dilakukan analisis. Lokasinya di muara tepatnya di dermaga Mangrove Center Karangsong. Pengambilan sampel kurang lebih setengah meter di bawah permukaan.

“Warna atau bau tidak berbau, kecerahannya 30 cm, beberapa parameter lapangan yang langsung kita ukur di tempat, dari 2 kali pengukuran yaitu pH, suhu, DHL, TDS dan salinitas, semuanya memenuhi kriteria. Kondisi air ini kita simpulkan masih sangat bagus,” kata Wahyu di hadapan para wartawan yang hadir dari berbagai media dan para pihak yang akan melakukan deklarasi pembentukan Mangrove Center Karangsong tersebut sebagai Pusat Riset Mangrove Bagian Barat.

Menurut Wahyu, hasil analisis ini membuktikan bahwa keberadaan mangrove mampu menjaga kualitas air dari pencemaran. Sebagaimana diketahui, selain melindungi pantai dari abrasi, ekosistem mangrove juga mampu memberikan fungsi ekologis sebagai penjernih perairan dengan menyerap polutan yang ada di perairan.  

Meski demikian, Wahyu menghimbau perlunya memperhatikan lokasi ini karena sangat berpengaruh ke aliran anak sungai Cimanuk yang sempat tersumbat sebagaimana disampaikan Bupati Indramayu dalam sambutannya di Pendopo Bupati, pagi hari sebelum rombongan press tour berangkat ke Karangsong. 

“Selain itu perilaku kita semua tentang sampah. 2 hal ini menjadi potensi yang perlu kita waspadai ke depan. Untuk ini, kami dari Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan juga akan bersinergi di sini, untuk ikut memantau dan memastikan kualitas perairan di wilayah pusat riset mangrove ini,” tutup Wahyu.***RH

 

Peranan Laboratorium dalam Melestarikan Ekosistem Mangrove

Ekosistem hutan mangrove dengan beragam manfaatnya harus dilestarikan. Untuk itu, pencemaran lingkungan laut oleh aktivitas manusia harus diawasi dan dipantau agar tidak berdampak buruk bagi kelangsungan ekosistem hutan mangrove. 

Pengambilan sampel air merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam rangka pemantauan kualitas air. Tahapan pengambilan sampel serta tahapan-tahapan lain yang menyertainya sangat penting, karena keakuratan data uji yang diperoleh telah ditentukan sejak dari persiapan sampling, cara pengambilan sampel, penanganan sampai analisis sampel di laboratorium. 

Untuk mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil sampel yang mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik. Dengan demikian hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya. Jika prosedur tidak diikuti dengan benar, kemungkinan kandungan pada sampel dapat hilang secara sebagian bahkan keseluruhan. 

Pada waktu pengambilan sampel air dilakukan juga pengukuran parameter lapangan menggunakan peralatan portabel seperti: pH, DHL, TDS, kecerahan, kekeruhan, oksigen terlarut (DO) dan salinitas (untuk air laut dan muara).

 

Berita Terkait:

Press Tour, BLI dan Mitra Deklarasikan Mangrove Center Karangsong Indramayu Jadi Pusat Riset Mangrove Bagian Barat

Mangrove Center Karangsong, Cerita Sukses Perbaikan Ekosistem Inisiatif Masyarakat Lokal yang Patut Dicontoh

Wariskan Semangat Konservasi, Peneliti KLHK dan Mitra Susun Buku “PLH Tematik Mangrove” yang Masuk Kurikulum SD di Indramayu

Penulis : Risda Hutagalung