SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda -
08 November, 2017 -
1047 klik
Pembinaan Teknisi Litkayasa B2P2BPTH Yogyakarta
B2P2BPTH (Yogyakarta, 23/10/2017)_Dalam rangka meningkatkan kinerja teknisi litkayasa, Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta mengadakan Pembinaan Teknisi Litkayasa di Kantornya, Kamis (19/10).
Acara dibuka Kasubag. Kepegawaian dan Tata Usaha, Ir. Ratna Damayanti Titi Muktisari mewakili Kepala B2P2BPTH. Ratna menyampaikan beberapa kendala terkait Fungsional Teknisi Litkayasa baik dalam pengajuan angka kredit maupun mengenai pengangkatan Fungsional teknisi yang saat ini masih diperbantukan di fungsional umum.
“Harapannya dengan pertemuan pembinaan ini ada solusi-solusi yang dapat mengatasi permasalahan -permasalahan terkait fungsional teknisi yang ada di lingkup B2P2BPTH,” kata Ratna.
Amir Hamzah, SAP., selaku Wakil Ketua Tim Penilai Fungsional Teknisi Litkayasa, mengatakan dalam pengajuan angka kredit pada suatu kegiatan, sebaiknya membuat bukti fisik secara lengkap dalam sebuah data agar mendapatkan nilai penuh. Karena kebanyakan, bukti fisik yang diajukan terlalu terpisah-pisah, sehingga mendapatkan nilai angka kredit yang lebih kecil dari seharusnya, dalam paparannya mengenai DUPAK.
Para teknisi litkayasa dihimbau untuk memiliki Buku Petunjuk Teknis Teknisi Litkayasa guna dalam mengajukan DUPAK mendapatkan nilai sempurna dalam tiap butir kegiatan.
“Sayang sekali kalau ingin mengejar kegiatan dengan nilai kredit besar, namun dalam penyampaian DUPAK nya tidak sesuai dengan petunjuk teknis,” kata Amir.
Dalam diskusinya banyak pertanyaan dari para peserta terutama membahas mengenai butir kegiatan pelaksanaan percobaan pada kegiatan-kegiatan teknisi litkayasa. Hal ini sangat berguna untuk kesatuan pemahaman antara pengusul DUPAK dengan Tim penilai DUPAK.
Jumlah teknisi litkayasa di B2P2BPTH berjumlah 23 orang dan berkurang 3 orang, dikarenakan 1 orang sedang mengusulkan pindah jabatan menjadi calon peneliti dan 1 orang lagi pindah tugas ke BKSDA Riau menjadi Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan 1 orang lagi pindah tugas ke Balai Besar Litbang Dipterokarpa Samarinda.***BW