Dientry oleh Rizda - 09 November, 2017 - 1792 klik
Forest Ranger, Pasukan Pengamanan Sekolah Hutan Samboja Dikukuhkan

Balitek KSDA (Samboja, 08/11/2017)_Pasukan Pengamanan berjumlah 23 orang yang dinamai "Forest Ranger" telah dikukuhkan di Sekolah Hutan Km 6 KHDTK Hutan Penelitian Samboja, Sabtu (04/11). Prosesi pengukuhan pengamanan ini dilakukan oleh Ahmad Junaidi, S.Pd, Camat Samboja, Menarudin perwakilan Danramil 0906-06 Samboja dan Hilman perwakilan Danyonkav 13 Satya Lembuswana.

Forest Ranger ini dibentuk oleh Yayasan Jejak Pulang, rekan kerjasama Balitek KSDA untuk pendukung Orangutan Research Center (ORC). Tugas utamanya adalah membantu menjaga keamanan di kandang karantina maupun di Sekolah Hutan Samboja dan mendukung seluruh aktivitas di Pusat Penelitian Orangutan. Di samping tugas utamanya itu, Forest Ranger juga akan dilibatkan untuk membantu kegiatan pengamanan kawasan KHDTK Samboja.

Forest Ranger ini akan dibagi tugas di empat pos di Sekolah Hutan, dua pos di kantor dan dekat kandang karantina. Empat pos di Sekolah hutan tersebar di pos Km 7, pos Km 6, pos Puncak Beruang Madu dan pos Sumber Air Panas.

Pengukuhan Forest Ranger ini merupakan rangkaian acara dari kegiatan "Silaturahmi dan Pengenalan Program Konservasi Orangutan" yang diadakan oleh Balitek KSDA dan Yayasan Jejak Pulang dan didukung oleh BKSDA Kalimantan Timur.

"Acara ini bertujuan untuk ajang silaturahmi antara Balitek KSDA, Yayasan Jejak Pulang dengan pemerintah lokal, Muspika, Kelurahan Sei Merdeka serta RT yang ada di sekitar lokasi kegiatan konservasi orangutan di KHDTK Hutan Penelitian Samboja," sambut Dr. Ishak Yassir salah satu peneliti Balitek KSDA selaku tim pendamping Yayasan Jejak Pulang. Ishak juga memohon dukungan dari para pihak terutama di Samboja untuk membantu kelancaran program sekolah hutan ini.

Ahmad Junaidi, S.Pd, Camat Samboja sangat mendukung kegiatan yang akan dilakukan di Pusat Penelitian Orangutan. "Saya sangat berharap Pusat Penelitian Orangutan ini akan memberikan kontribusi bagi konservasi orangutan di tengah ancaman keberadaan orangutan di hutan Kaliamantan khususnya," kata Junaidi. Selain itu Junaidi berharap kesuksesan kegiatan konservasi orangutan ini perlu bahu membahu di semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat.

Dr. Signe Preuschoft pembina dari Yayasan Jejak Pulang juga menyampaikan pentingnya rehabilitasi dan reintroduksi orangutan. Signe berharap dengan memberikan pemahaman yang benar kepada para pihak, upaya konservasi orangutan akan menjadi lebih mudah karena didukung oleh semua pihak.

Junaidi Ketua RT 09 berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan pengelolaan potensi lainnya di KHDTK Samboja bisa lebih meningkat. Selain itu Nur Syam Ketua RT 11 juga memberikan apresiasi atas pelibatan masyarakat sekitar untuk mendukung program ini.

Pusat Penelitian Orangutan merupakan pusat rehabilitasi dan reintroduksi yang diinisiasi oleh pemerintah cq. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (BKSDA Kaltim) dan Yayasan Jejak Pulang. Saat ini di Pusat Penelitian Orangutan terdapat 6 individu yang dinamakan Robin, Amalia, Eska, Tegar, Cantik, dan Gonda.***ADS

Penulis : Agustina D. S