Dientry oleh Rizda - 17 November, 2017 - 1293 klik
Sumber Benih Kulim di Hutan Adat Imbo Putui Raih Sertifikat

BP2TSTH (Petapahan, 15/11/2017)_Dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem hutan, BP2TSTH Kuok bekerja sama dengan pilot project ITTO PD 710/13 Rev.1 (F): Promoting Conservation of Selected High Value Indigenous Spesies of Sumatera melakukan pelestarian jenis-jenis tanaman native spesies endemik Sumatera dengan jenis kulim. Wujud dari upaya pelestarian tersebut adalah dengan pembangunan sumber benih kulim di hutan adat Imbo Putui, Desa Petapahan hingga meraih sertifikat.

Pemilihan lokasi sumber benih ini didasari atas hasil survey dan inventarisasi yang telah dilakukan oleh tim di berbagai lokasi di pulau Sumatera sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Imbo Putui merupakan hutan adat dengan luas sekitar 270 hektar. Hutan adat sudah ada sejak 1.300 tahun silam. Banyak yang tersembunyi di hutan adat dengan keberagaman flora dan fauna seperti harimau, beruang, tapir dan burung enggang. Menurut data yang ada, kurang lebih 60 jenis pepohonan hidup di hutan ini, dan sudah terdeteksi jenisnya ada 57 jenis. Seperti kempas, kelat, sondu, pasak bumi, ara, kulim dan meranti merah.

Sertifikat sumber benih kelas Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) diserahkan secara langsung oleh Kepala BP2TSTH Kuok kepada masyarakat adat Desa Petapahan, yang diwakili oleh Drs. Chaidir Muluk, M.Si selaku pucuk adat Desa Petapahan di aula kantor Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Petapahan, Abdul Cholil, Para tetua Adat Masyarakat Desa Petapahan, aparat pamong Desa Petapahan, serta perwakilan masyarakat Desa Petapahan lainnya (RT/RW).

"Perjuangan untuk mendapatkan sertifikat ini tidaklah singkat dan gampang, namun karena kesabaran dan kegigihan dari para fasilitator maka akhirnya kami bisa mendapatkannya," kata Abdul Cholil.

"Penting untuk terus menggali potensi yang ada di hutan adat Imbo Putui agar kelestariannya tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat juga turut meningkat," tambah Chaidir.

Adanya jenis-jenis yang terancam punah di dalam hutan adat Imbo Putui menunjukkan bahwa biodiversitas hutan adat Imbo Putui masih terjaga dengan baik.

"Sertifikasi ini adalah salah satu cara untuk memanfaatkan hutan secara bijak dan lestari, yang tentunya perlu adanya dukungan dari kegiatan atau program-program lainnya, terutama terkait pembangunan ekonomi masyarakat desa,” kata Mochlis, Kepala BP2TSTH Kuok.

Pasca terbitnya sertifikat dari BPTH Wilayah I ini, BP2TSTH yang merupakan UPT Badan Litbang dan Inovasi Kementerian LHK akan selalu membantu mempromosikan dan melakukan pendampingan yang diperlukan ke depannya.

"Kami sangat mengapresiasi sambutan dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat Desa Petapahan secara umum,terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Desa Petapaha, semoga hubungan yang telah terbina baik ini dapat terus berjalan melalui kegiatan-kegiatan lainnya," kata Eka Noviyanti, selaku project coordinator.

Puncak acara adalah penyerahan sertifikat dari Kepala BP2TSTH kepada Masyarakat adat Desa Petapahan, dan penyerahan penghargaan dari Masyarakat Adat Desa Petapahan kepada Kepala BP2TSTH yang telah melakukan fasilitasi hingga diperolehnya sertifikat sumber benih kulim di hutan adat Imbo Putui, Desa Petapahan.***HK & ASY

Penulis : HK & Andika Silva