SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
lusi -
27 November, 2017 -
1367 klik
Totalitas Manggala Agni dalam Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di indonesia
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu, 26 November 2017. KLHK melakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara total dan terintegrasi. Pengutamaan upaya preventif terus dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla serta penanggulangan karhutla agar tidak meluas dan berdampak pada kabut asap. Langkah selanjutnya yaitu melakukan upaya penanganan pasca karhutla.
Penanganan pasca karhutla dilaksanakan oleh Brigade Dalkarhutla KLHK-Manggala Agni melalui kegiatan-kegiatan pengawasan atau monitoring areal bekas terbakar, inventarisasi luas karhutla, dan koordinasi dengan aparat penegak hukum guna mendukung proses penegakan hukum.
“Terhadap pelaku yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan, akan diproses dan ditindak dengan tegas sesuai hukum yang berlaku. Penegakan hukum dilakukan untuk menimbulkan efek jera bagi para pelaku pembakaran hutan dan lahan,” tegas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), Raffles B. Pandjaitan.
Lebih lanjut Raffles menyampaikan bahwa pada setiap kejadian karhutla, monitoring dilakukan untuk mengetahui dampak dan kondisi area yang terbakar serta penyebabnya. Untuk penghitungan luas, dilakukan menggunakan GPS yang menjadi alat utama Manggala Agni dalam melakukan patroli di lapangan.
Sementara itu, pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dalan Lahan (Karhutla) KLHK pukul 20.00 WIB (25/11/2017), terpantau hanya satu hotspot pada Satelit NOAA dan dua hotspot pada Satelit TERRA AQUA (NASA) confidence level ?80% yaitu di Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan demikian, selama 1 Januari-26 November 2017 total terdapat 2.552 titik, setelah tahun sebelumnya sebanyak 3.788 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.236 titik (32,62 %). Sedangkan total 2.347 titik ditunjukkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level ?80%, setelah tahun 2016 lalu menunjukkan 3.793 titik, sehingga saat ini menurun sebanyak 1.446 titik (38,12 %).(*)