- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
lusi -
29 December, 2017 -
1400 klik
LHK Berhasil Melampaui Target Penurunan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2017
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa, 28 November 2017. KLHK mendapat target menurunkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada lahan gambut dan non gambut di Pulau Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2017. Target yang ditetapkan sebesar 10% dari batas toleransi maksimum luas karhutla yaitu 2.078.822,70 hektar. Hingga bulan Oktober 2017, luas karhutla di Pulau Sumatera dan Kalimantan adalah 37.045 hektar.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran para pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, dengan dukungan TNI, POLRI, partisipasi perusahaan pemegang izin usaha bidang kehutanan/perkebunan, dan keterlibatan aktif masyarakat.
Koordinasi dan sinergitas yang terjalin antar pihak sejak awal tahun dalam pelaksanaan pengendalian karhutla menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan penanganan melalui pencegahan dan penanganan dini karhutla di tingkat tapak.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa dalam rangka pengendalian karhutla, KLHK bersama para pihak terkait lainnya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan secara dini di lapangan. Salah satunya melalui patroli terpadu pencegahan karhutla di delapan provinsi rawan yang telah dilaksanakan dengan baik bersama para pihak terkait.
“Penurunan luas yang dicapai tahun 2017 harus terus dipertahankan bahkan terus dapat ditingkatkan di tahun mendatang. Tahun 2018, kesiapsiagaan dan pencegahan lebih dini harus dilakukan. Jika Indonesia ingin benar-benar bebas dari karhutla maka diperlukan kerja keras bersama dan peran serta semua komponen bangsa”, tambah Raffles.
Sementara itu, pantauan hotspot pada Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pukul 10.00 WIB (28/11/2017), terpantau nol hotspot berdasarkan satelit NOAA dan juga TERRA AQUA (NASA).
Dengan demikian, selama 1 Januari-28 November 2017 berdasarkan satelit NOAA terdapat 2.552 titik, setelah tahun sebelumnya sebanyak 3.789 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.237 titik (32,64 %). Sedangkan total 2.348 titik ditunjukkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ?80%, setelah tahun 2016 lalu menunjukkan 3.794 titik, sehingga saat ini menurun sebanyak 1.446 titik (38,12 %).(*)