Dientry oleh Rizda - 06 December, 2017 - 2233 klik
Keanekaragaman Burung dan Reptil di Pulau Miangas, Kepulauan Talaud

BP2LHK Manado (05/12/2017)_Untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung dan reptil di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud yang terletak di ujung utara garis Wallacea, tim peneliti Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado melakukan eksplorasi. Pengamatan dilakukan secara jelajah di jalan menuju kebun, pesisir pantai dan menuju menara suar selama 5 kali kunjungan dan masing-masing 3 hari pengamatan.

“Berdasarkan hasil pengamatan, di ujung utara Wallacea atau di Pulau Miangas terdapat 15 jenis burung. Berdasarkan sebaran, 3 jenis burung hanya tersebar di Kepulauan Talaud, 8 ekor tersebar hingga Asia, 3 jenis merupakan jenis Wallacea bagian utara,  dan 1 jenis migrator. Jenis burung endemik yang teridentifikasi yaitu Eos histrio talautensis, Todirampus enigma enigma, dan Ducula peckeringii,” ungkap Ady Suryawan, S.Hut, Ketua Tim Penelitian.

Ady menjelaskan bahwa E. histrio talautensi atau Sampiri merupakan jenis yang banyak ditangkap dan diselundupkan ke Philipina, sehingga saat ini status konservasi termasuk Endangered. BP2LHK Manado pernah melakukan upaya penangkaran burung Sampiri bekerjasama dengan BKSDA Sulawesi Utara. Jenis ini termasuk monomorphik dimana jantan dan betina sulit dibedakan karena ukuran dan warna tubuh relatif sama. Sampiri memiliki 3 sub jenis yaitu E. histrio challengeri yang telah punah di Pulau Miangas dan Kepualuan Nanusa, sedangkan E. histrio histrio  hidup di Pulau Sangihe.

Kadal yang berhasil dijumpai ada 3 jenis yaitu Eutropis multicarinata, Emoia caeruleocauda, dan Lamprolepis smaragdina. L. smaragdina termasuk dalam jenis kadal hybrid, jenis ini tersebar di Wallacea dan kepulauan Pasific. Selain kadal, di Pulau Miangas dijumpai 1 jenis ular laut dengan corak biru hitam atau Laticauda laticauda. Ular ini merupakan jenis berbisa, hidup hingga 50 meter dibawah permukaan laut.

“Intensitas perjumpaan satwa-satwa di Pulau Miangas banyak dijumpai di sekitar hutan mangrove, kemudian kebun kelapa, sedangkan di Bukit dapat dijumpai jenis  B. indicus atau elang laut, kemudian N. Jugularis atau Sriganti, dan H. caudacutus, selebihnya banyak dijumpai di sekitar pesisir dan kebun kelapa. Semua jenis kadal dijumpai di sekitar kebun kelapa, sedangkan ular laut dijumpai saat mendarat dipesisir pantai,” tambah Ady.

Menurut Ani Mardiastuti Guru Besar di IPB, Burung merupakan satwa yang paling efektif memanfaatkan habitat dan pada habitat mikro yang beragam akan dihuni oleh berbagai jenis burung. Jatna Supriatna memberikan informasi pula bahwa kawasan wallacea memiliki tingkat endemisitas yang sangat mengagumkan baik dalam tingkat ekosistem, keanekaragaman flora, vertebrata, amphibi, Ikan, burung yang tercatat ada 265 jenis endemik dari total 650 jenis yang ada. Sedangkan pada reptil terdapat 118 jenis kadal dan 60 jenisnya merupakan jenis endemik.

Ekosistem di Pulau Miangas terdiri dari ekosistem mangrove, ekosistem pantai, ekosistem karst dan ekosistem dataran rendah. Tutupan lahan di Pulau Miangas didominasi oleh perkebunan kelapa, sedangkan tutupan hutan ± hanya 2,4 % atau sekitar 4,2 ha yang terdiri dari hutan mangrove dan hutan dataran rendah di Bukit Keramat.

Perjalanan ke Pulau Miangas dapat ditempuh melalui jalur Udara selama 45 menit dari Bandara Sam Ratulangi menuju Bandara Melonguane, kemudian berganti moda Kapal Laut menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara ditempuh selama 2 hari 1 malam. Saat ini, perjalanan ini dapat ditempuh hanya dengan 1,5 jam melalui jalur udara dari Manado. Sejak April 2017 sudah dibuka penerbangan Manado - Miangas dengan transit di Bandara Melonguane.***


Dokumentasi : Tim Peneliti
------------------------------------------------------------------------------------
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado
Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Indonesia)

Email :
publikasi.bpkmdo@yahoo.com
bp2lhkmanado@gmail.com
bpk_mdo@forda-mof.org

Website :
www.manado.litbang.menlhk.go.id
www.balithut-manado.org

E-Jurnal :
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JWAS

 

Penulis : Tim peneliti