Dientry oleh Author - 19 December, 2017 - 1226 klik
Tingkatkan Kapasitas Masyarakat, BP2LHK Banjarbaru Gelar Alih Teknologi di KHDTK Tumbang Nusa

BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru, 11/12/2017)_Tanggal 8-10 Desember 2017, BP2LHK Banjarbaru menggelar Alih Teknologi (Altek) Pengelolaan Lahan Gambut untuk Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pemanfaatan Lahan Gambut di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa Kalimantan Tengah. Alih Teknologi ini merupakan salah satu upaya revitalisasi pendapatan masyarakat yang hidup di sekitar rawa gambut.

“Alih teknologi ini hal penting, karena rawa gambut yang luas harus dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Bagaimana pemanfaatan lahan gambut yang bisa dilakukan? Nah dalam altek kali ini semuanya akan didapatkan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian,“ kata Ir. Agustinus P Tampubolon, M.Sc selaku koordinator  kerjasama penelitian dengan AFoco  yang  salah satu kegiatannya  terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat di lahan gambut.

Agustinus menjelaskan ada 5 materi yang akan didapatkan peserta altek yaitu pembuatan arang, cuka kayu dan arang kompos bio aktif yang dikenal dengan nama arkoba; budidaya pertanian di lahan gambut; standar mutu bibit dan persemaian untuk jenis-jenis tanaman di lahan gambut; budidaya ikan di lahan gambut; dan budidaya jamur tiram berikut pemasaran hasil panen dan hasil olahannya.

“Semoga dari 5 materi yang disampaikan, bapak dan ibu dapat memilih mana yang mau diusahakan sesuai dengan kondisi lahan dan minat dari bapak ibu sekalian. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian,” kata Agustinus dalam sambutannya.

Altek ini dibuka langsung oleh Kepala Balai Litbang LHK Banjarbaru, Ir. Tjuk Sasmito Hadi, MSc. Dalam sambutannya Tjuk menyampaikan bahwa 60% dari wilayah Kabupaten Pulang Pisau ini adalah lahan gambut, dan pada tahun 2015 yang lalu telah terjadi kebakaran yang merugikan banyak pihak. Kondisinya tentu saat ini sangat memprihatinkan.

“Karenanya altek ini sangat penting, dan sesuai dengan point ke-3 dari 3R yang menjadi sasaran kegiatan BRG yaitu Revitalisasi Masyarakat sekitar KHDTK Tumbang Nusa melalui kegiatan bersama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan  AFoCO ( Asian Forest Coorperation Organization),” kata Tjuk.

Selanjutnya Tjuk menyampaikan terimakasih kepada para masyarakat yang telah hadir untuk mengikuti altek ini, juga kepada pemateri , yaitu Prof. Ris Dr. Gustan Pari dari Puslit Hasil Hutan Bogor dan Dr. Susilowati dari BPTP Palangkaraya, Ir. Agustinus P Tampubolon, MSc  dan Rusmana S.Hut dan semua panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

Altek ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari masyarakat 5 Desa di Kabupaten Pulang Pisau yaitu Desa Tumbang Nusa, Tanjung Taruna, Pilang, Jabiren, Kelampangan serta  1 orang  KPHP Kahayan Hilir dan 2 orang penyuluh dari KPHL Kapuas Kahayan.

Peserta Altek sangat antusias mengikuti semua materi. Tampak dalam kegiatan praktek pembuatan arang, pembibitan dan budidaya jamur mereka mengikuti semua prosesnya. Semangat mereka juga terlihat dari yel-yel di sela-sela altek yaitu “Gambut !!! Sumber penghidupan !!!.***FZH