Dientry oleh sahri - 29 December, 2017 - 1585 klik
BP2LHK Makassar Terapkan Iptek Persuteraan Alam: Pendorong Semangat Masyarakat

BP2LHK Makassar (Makassar, 29/12/2017)_Petani sutera Kabupaten Soppeng menyambut gembira IPTEK persuteraan alam Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar, hal ini terlihat dari semangat masyarakat untuk menggeluti usaha sutera lebih serius. La Makka, petani sutera sekaligus pengurus kelompok tani mengatakan, “Jika faktor pendukung sudah memenuhi, maka kami sebagai petani akan mengembangkan sutera secara lebih serius meskipun tanpa himbauan, karena kami mencintai pekerjaan sutera dan merasa sutera itu menguntungkan karena memberikan penghasilan dalam waktu singkat (kurang lebih sebulan) dan penanganannya lebih mudah dibandingkan pekerjaan lain.”

Kegiatan pengembangan penerapan IPTEK persuteraan alam di Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan oleh BP2LHK Makassar tersebut dilaksanakan dalam rangka mendorong pengembangan persuteraan alam di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Penerapan IPTEK dilakukan melalui pembangunan demplot tanaman murbei hasil persilangan, demplot rumah ulat yang efektif dan efisien serta pembangunan alat pengering kokon berbasis tenaga surya.

“Pembangunan demplot persuteraan alam dilakukan dengan menerapkan teknologi dan inovasi hasil penelitian persuteraan alam yang sudah ada dengan tetap melibatkan masyarakat dan mengakomodir nilai-nilai yang ada di masyarakat yang seiring dengan kegiatan pengembangan”, jelas Nurhaedah Muin, SP, M.Si peneliti BP2LHK Makassar.

“Hal ini dilakukan agar demplot tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat dan  memberi motivasi untuk menggerakkan pembangunan persuteraan alam khususnya di Kabupaten Soppeng”,tambah Eda

Sementara itu, faktor pendukung yang masuk dalam kegiatan penerapan IPTEK ini adalah tanaman murbei, bibit ulat sutera dan rumah ulat yang memenuhi memenuhi persyaratan serta kondisi pasar yang mendukung. Untuk itu, BP2LHK Makassar menempatkan demplot di lahan milik petani melalui kerjasama MoU antara petani dan BP2LHK Makassar.

Peneliti BP2LHK Makassar Nurhaedah, SP, M.Si berharap bahwa demplot yang dibangun secara terintegrasi dalam satu lokasi yang dipadukan antara pertanaman murbei, ruang budidaya ulat dan alat pengering kokon  dapat menjadi percontohan bagi masyarakat dalam mengadopsi inovasi dan teknologi hasil penelitian persuteraan alam sekaligus memotivasi petani untuk meningkatkan kualitas kokon melalui adopsi inovasi dan teknologi.***EDA