- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Author -
02 January, 2018 -
1317 klik
Kembali Melahirkan di Akhir 2017, Tarsius fuscus di Penangkaran TN Bantimurung - Bulusaraung Melahirkan Dua Kali Setahun
BP2LHK Makassar (Maros, 13/12/2017)_Pada hari Rabu (13/12), Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar kembali merasakan kegembiraan. Pada hari itu, Tarsius fuscus yang dipelihara di kandang penangkaran Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung kembali melahirkan bayi mungil yang sehat.
“Kelahiran bayi Tarsius fuscus ini sebenarnya merupakan kejutan bagi Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar karena bayi Tarsius fuscus tersebut merupakan bayi yang kedua yang dilahirkan dari induk yang sama dalam setahun, dengan rentang waktu sekitar 10 bulan 1 minggu dari kelahiran anak pertama,” ungkap Indra Ardie S.L.P.P, S.Si, M.Sc peneliti BP2HK Makassar.
“Jika mengacu pada berbagai literatur mengenai berbagai spesies Tarsius spp lain yang terdapat di Indonesia dan FIlipina, kebanyakan Tarsius spp hanya melahirkan anak sebanyak satu kali dalam setahun, sehingga adanya dua kali kelahiran bayi Tarsius fuscus dalam rentang waktu yang cukup singkat tersebut merupakan hal yang sangat menggembirakan,” kata Indra.
Saat ini baik induk betina, bayi yang baru saja dilahirkan, maupun anak pertamanya, berada dalam kondisi sehat. Anak pertama pasangan Tarsius fuscus tersebut telah berukuran sebesar kedua induknya. Anak pertama Tarsius fuscus terlihat rukun dengan adiknya. Bahkan bersama dengan kedua induknya, anak pertama tersebut juga terlihat ikut aktif menjaga dan mengawasi adiknya.
Pasangan Tarsius fuscus tersebut telah dipelihara selama sekitar satu setengah tahun di kandang penangkaran yang berada di Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, dalam rangka kegiatan penelitian Model Pengelolaan Spesies Terancam Punah Prioritas Tarsius fuscus di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Sebagai Daya Tarik Wisata.***Indra