Dientry oleh Author - 03 January, 2018 - 1184 klik
Akhiri Tahun 2017, BP2LHK Banjarbaru Gelar Pembahasan Hasil Penelitian

BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru, 28/12/2017)_Mengakhiri tahun 2017, Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru menggelar kegiatan Pembahasan Hasil Penelitian dan kegiatan pendukung tahun 2017. Kegiatan berlangsung selama 3 hari tanggal 20-22 Desember 2017 ini dihadiri dari UPT KLHK lingkup  Kalsel, Balitbangda Prop. Kalsel, Dinas Kehutanan Prop. Kalsel, KaKPH Hulu Sungai Selatan dan seluruh pegawai BP2LHK Banjarbaru.

Untuk mendapatkan saran dan perbaikan  LHP 2017, diundang Tim Pakar  sebagai pembahas utama yakni Prof. Dr. Ir. M.Noor, M.S. dari Balittra Banjarbaru, Prof.Dr.Ir. Basir Achmad, M.S dari Universitas Lambung Mangkurat dan Nurlely, S.Farm, M.Sc. (Pharm) Apt dari ULM.

Acara didahului dengan arahan  sekaligus pembukaan oleh Bapak Kepala Balai. Penelitian untuk memecahkan persoalan orang lain. Hindari answer the wrong question dan reinventing the wheel, ujar Kepala BP2LHK Banjarbaru dalam sambutannya. Jangan hasil penelitian kita lebih jelek dari praktek yang ada di masyarakat. Hasil penelitian sebaiknya kita terapkan dulu sebelum di sebarluaskan ke masyarakat, tambah Ka Balai. Setelah acara pembukaan Prof. Dr. Ir. M.Noor, M.S juga berkenan menyerahkan 1 (satu) buah buku karya beliau yang berjudul “ Debat Gambut. Ekonomi, Ekologi, Politik dan Kebijakan” kepada Bapak Kepala BP2LHK Banjarbaru.

Terdapat 4 kegiatan penelitian di BP2LHK Banjarbaru, yaitu (1) Model Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut Berbasis Masyarakat, (2) Bioprospeksi Mikroba Hutan Rawa Gambut, (3) Strategi Pengelolaan KPHL di Hulu Sungai Selatan, (4) Evaluasi Plot Uji Provenans untuk Mendukung Pembangunan Sumber Benih, di bahas pada hari pertama. Sedangkan 2 judul penelitian, yakni  Suplemen Kesehatan Berbasis Gemor Menurunkan Resiko Diabetes Mellitus, dan Pengembangan Tanaman Penghasil Gaharu sebagai Obat Herbal Terstandar dipresentasikan pada hari ke 2.

Sesi pertama Dr. Acep akbar memaparkan hasil penelitian Model Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut Berbasis Masyarakat, dilanjutkan paparan hasil penelitian Bioprospeksi Mikroba Hutan Rawa Gambut oleh Tri Wira Yuwati. Lahan gambut sangat heterogen sekali, kita belum punya analisis tanah gambut khusus. Tanah gambut tidak sesubur tanah mineral, tapi  ada unsur yang sangat tinggi ditanah gambut. C organik gambut harus diteliti, saran Prof. Dr. Ir. M.Noor, M.S. pada sesi diskusi.  Analisis ekonomi sudah harus dimulai tahun 2018, tambah Prof. Noor menanggapi paparan hasil penelitian Bioprospeksi Mikroba Hutan Rawa Gambut. Analisis ekonomi tahun 2018 akan kami lakukan, jawab Tri Wira Ketua Tim Pelaksana Kegiatan.

Paparan hasil penelitian Strategi Pengelolaan KPHL di Hulu Sungai Selatan oleh M.Abdul Qirom, mendapat tanggapan dan saran dari Prof.Dr.Ir. Basir Achmad, M.S dari Universitas Lambung Mangkurat. Loksado merupakan tempat wisata terkenal di Kalsel tidak disinggung dengan bamboo raftingnya, pengelolanya lebih baik  masyarakat setempat dan perlu studi profit dan cost nya utk pengembangan ekowisata, ujar Prof. Basir. Komoditi unggulan kalo bisa ada analisa usahanya, saran Prof. Basir.

Bamboo rafting sudah dikelola oleh masyarakat, sebenarnya KPH bisa menawarkan paket2 wisata. KPH seharusnya membuat buku2 objek wisata di Loksado. Pemasaran bambu akan ditambahkan analisa pemasarannya. Data kami sudah ada kondisi jalan menuju ke objek wisata tetapi belum seluruhnya terjangkau dengan kendaraan dan harus meggunakan jasa pemandu, jawab Qirom.

Banyak saran dan masukan lain yang diperoleh tim pelaksana kegiatan penelitian dari pakar maupun undangan yang hadir . Adanya pembahasan kegiatan LHP ini diharapkan dapat memperbaiki dan menambah kualitas hasil penelitian BP2LHK Banjarbaru . Diharapkan pula dari hasil penelitian dapat dikemas menjadi publikasi ilmiah oleh peneliti yang akan menjadi output balai.

Selain pembahasan Laporan Hasil Penelitian, hari ke 3 juga dibahas hasil  kegiatan pendukung seperti pengelolaan KHDTK dan kegiatan administrasi lainnya.