Dientry oleh Author - 12 January, 2018 - 1331 klik
Kemitraan, Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

B2P2EHD (Samarinda, 11/01/2018)_Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wil. XI Samarinda dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Lingkup Provinsi Kalimantan Utara mengadakan focus group discussion (FGD) Sosialisasi Kemitraan KPHP Malinau dan KPHP Tana Tidung pada 13 - 14 Desember 2017 di KPHP Tana Tidung. Ini dilakukan sebagai upaya  pemberdayaan masyarakat sekitar suaka alam dan kawasan pelestarian alam melalui kemitraan. 

Acara ini dihadiri oleh KPHP Malinau, Ir. Impung Lian dan Kepala KPHP Tana Tidung, Kamaruddin, S.Sos beserta jajaran KPHP, masyarakat desa di sekitar KPHP yang terlibat. Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) hadir sebagai narasumber yang diwakili oleh Dr. Tien Wahyuni. 

Acara diawali dengan pembukaan oleh pelaksana kegiatan yaitu Kepala KPHP dan sambutan Kepala BPHP Wilayah XI yang diwakili Antonci, S.Hut dan dilanjutkan dengan beberapa pemaparan dari berbagai narasumber. Gambaran umum dan rencana demplot agroforestri KPHP Unit X Malinau disampaikan oleh Ir. Impung Lian, Kepala KPHP Malinau; Gambaran umum dan rencana demplot agroforestry KPHP Tana Tidung oleh Kamaruddin, S.Sos, Kepala KPHP Tana Tidung; Fasilitasi Kemitraan Kehutanan Antara KPHP dan Kelompok Masyarakat oleh Antonci, S.Hut, BPHP Wil. XI; dan Menuju Agroforestri Berbasis Kemitraan KPHP dan Masyarakat oleh Dr. Tien Wahyuni, B2P2EHD. 

Dari pemaparan dan diskusi disampaikan bahwa KPHP Unit X Malinau akan melaksanakan kegiatan pembangunan demplot agroforestri di Desa Setulang dengan mengkombinasikan tanaman kehutanan (kayu-kayuan) sebagai tanaman jangka panjang dan tanaman pertanian sebagai tanaman jangka pendek. Sumber mata pencaharian masyarakat Desa Setulang rata-rata adalah petani, dimana lahan pertaniannya sebagian berada dalam kawasan hutan pada wilayah KPHP Unit X Malinau. 

Pelaksanaan kegiatan demplot agroforestri akan bermitra dengan masyarakat Desa Setulang, melalui kelompok tani hutan yaitu KT. Fedan Sangkut yang beranggotakan 25 orang. Sasaran lokasi demplot agroforestri merupakan lahan pertanian dan perkebunan yang berada dalam kawasan hutan di Desa Setulang, Kec. Malinau Selatan Hilir. 

Jenis-jenis tanaman yang akan ditanam terdiri dari gaharu, jabon dan sengon (tanaman jangka panjang), buah-buahan, kopi dan kakao (tanaman jangka menengah) dan padi, jagung (tanaman jangka pendek). 

Kab. Malinau merupakan penghasil kopi dan kakao, dua komoditi ini sudah lama ditanam dan menjadi sumber penghasilan yang terus menerus bagi petani. Salah satu produk kopi yang sudah dipasarkan secara luas adalah kopi Equato yang telah memiliki merk dagang atau label tersendiri. Selain itu keterlibatan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang memiliki kepedulian terhadap kegiatan agroforestri di Malinau sudah aktif membina kelompok-kelompok masyarakat yaitu IPAMA (Ikatan Penyuluh Agroforestry Malinau). 

Sementara untuk KPHP Tana Tidung, dari hasil diskusi terungkap bahwa Kelompok Tani Hutan yang terlibat adalah KT. Mapan dan beranggotakan 20 orang. KT. Mapan mempunyai ketertarikan untuk mengembangkan wisata alam karena areal yang akan dimitrakan mempunyai potensi air terjun dan kegiatan silvopasture. Kegiatan silvopasture ingin dikembangkan karena wilayah Kab. Tana Tidung masih mempunyai ketergantungan terhadap kebutuhan hewan ternak berupa sapi dari daerah lain.***MAR & TW

Penulis : MAR & TW