Dientry oleh Author - 12 January, 2018 - 1050 klik
Menteri Siti Nurbaya Bersama Wantimpres Beri Nama Anara untuk Anoa yang Lahir Alami di Sulawesi

Manado, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 11 Januari 2018. Setelah MAESA, kini nama ANARA diberikan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, dan Jan Darmadi, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), kepada anakan kedua satwa Anoa (Bubalus depressicornis) yang lahir alami di Anoa Breeding Centre (ABC), Balai Penelitian dan Pengembangan LHK (BP2LHK) Manado. 
 
Sebelumnya pada tahun 2017, nama MAESA diberikan oleh Wakil Presiden RI., Jusuf Kalla, pada bayi Anoa yang lahir pertama kali di tempat ini. 
 
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven O.E. Kandouw menyampaikan, "Mewakili Gubernur Sulawesi Utara, terima kasih kami sampaikan kepada Menteri Siti Nurbaya, sebagai menteri perempuan pertama era pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang datang ke Provinsi Sulawesi Utara mengawali awal tahun 2018".
 
"Kelahiran bayi kedua Anoa ini memberikan harapan dalam pelestarian Anoa", tutur Siti Nurbaya saat memantau kondisi ANARA di Manado (11/01/2018). Selain itu, Siti Nurbaya berujar, "Diperlukan upaya yang lebih kuat dari berbagai pihak dalam mengembalikan kelestarian Anoa di alam".
 
Harapan serupa juga disampaikan oleh Jan Darmadi kepada seluruh pihak baik Pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masayarakat, untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
 
Sementara Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Agus Justianto, menuturkan, "Peristiwa kelahiran tersebut diketahui berdasarkan hasil pemantauan tenaga medis dan para peneliti di ABC. Saat ini ANARA dalam kondisi sehat dan menunjukkan pertumbuhan yang baik".
 
Menurut Agus, kelahiran Anoa ini merupakan wujud nyata keberhasilan KLHK dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati. Sebagaimana diketahui, upaya pengembangbiakan secara alami ini telah dilakukan sejak tahun 2013. "Kelahiran ini juga menunjukkan adanya kemajuan hasil penelitian yang signifikan dalam proses penangkaran Anoa yang dilakukan oleh KLHK dengan dukungan para mitra", lanjutnya.
 
ABC merupakan sebuah fasilitas pelestarian Anoa yang dikelola oleh BP2LHK Manado, hasil kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, dan mitra. Fasilitas ini diresmikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya pada tanggal 5 Pebruari 2015, yang didukung tim perawat dan tim medis, dan dilengkapi sarana CCTV.
 
Dengan lahirnya ANARA , saat ini terdapat 9 (sembilan) ekor Anoa di fasilitas ini, setelah Rambo, Rocky, Rita, Denok, Ana, Manis, Stela, dan Maesa. Asal usul Anoa di ABC berasal dari wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
 
Sebagaimana diketahui, Anoa merupakan mamalia terbesar dan endemik di Pulau Sulawesi dan Pulau Buton, yang terancam keberadaannya akibat kegiatan perburuan. Sifat alaminya yang soliter, dan membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak, menjadikan populasi satwa ini sangat terbatas di alam. 
 
ANARA adalah anak kedua dari pasangan bernama Ana dan Rambo yang lahir pada hari Rabu, 8 November 2017 pukul 21.38 WITA. Kelahiran bayi betina dengan berat sekitar 3,5 kg, panjang  60 cm, dan tinggi  50 cm ini, berlangsung secara normal dan alami tanpa bantuan medis.
 
Pada kesempatan yang sama, Menteri Siti Nurbaya juga melakukan peluncuran (launching) nama ilmiah jenis burung baru di Pulau Rote, dengan nama Ibu Negara, Myzomela irianawidodoae. Turut hadir dalam kegiatan ini, Jan Darmadi dari Dewan Pertimbangan Presiden.(*)
 
Sumber: http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/982
Penulis : PPID