Dientry oleh Author - 19 January, 2018 - 1282 klik
Kepala Deputi IV BRG Tinjau Langsung Demplot Budidaya Lebah Madu, Hasil Kerjasama dengan BP2TSTH Kuok

BP2TSTH Kuok (17/01/2018)_Kepala Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG, Dr. Haris Gunawan, turun langsung meninjau hasil kegiatan restorasi di lokasi Demplot, kerjasama antara BRG dan BP2TSTH Kuok yang telah dan sedang berjalan di Kampung Rawa Mekar Jaya, Sungai Apit, Siak pada Minggu (07/01). Ini guna memastikan kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan meliputi tiga kegiatan restorasi lahan gambut, yaitu rewetting, revegetasi, dan revitalisasi livelihood. 

Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada medio tahun 2015 tercatat sekitar 2,6 juta hektar lahan mengalami degradasi. Untuk menghindari terulangnya kembali kebakaran hutan dan lahan, dilakukan kegiatan-kegiatan melalui penelitian dan pengembangan secara terus menerus untuk keperluan tata kelola kawasan hidrologis gambut serta pengembangan kawasan hutan bernilai konservasi tinggi pada gambut untuk mendukung pengendalian perubahan iklim. 

Tahun 2017, BP2TSTH Kuok bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) melaksanakan kegiatan pengembangan “Budidaya Lebah Penghasil Madu di Ekosistem Gambut”, dimana dalam kegiatan tersebut meliputi 3 (tiga) aspek restorasi gambut seperti rewetting yaitu mengembalikan fungsi kanal, revegetasi yaitu penanaman pengkayaan jenis tanaman pakan lebah serta revitalisasi yaitu memberikan alih teknologi pelatihan budidaya lebah madu kepada masyarakat/kelompok tani. 

Budidaya lebah madu dipilih karena merupakan kearifan lokal masyarakat kampung Rawa Mekar Jaya sebagai pencari madu sialang. Seiring berjalannya waktu, petani kesulitan untuk mencari sarang lebah sialang karena tidak ada lagi pohon sialang tempat lebah membuat sarang. Budidaya lebah madu juga dapat mengurangi interaksi masyarakat dengan kawasan hutan. 

Dalam kunjungannya, Haris terlihat sangat antusias dan menyempatkan diri untuk melihat hasil budidaya lebah madu sekaligus mewawancarai pihak-pihak yang terlibat seperti peneliti dari BP2TSTH Kuok, anggota kelompok tani, perangkat desa maupun masyarakat sekitar lokasi demplot. 

“Masyarakat sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karena selama ini masyarakat hanya mengandalkan madu sialang (berasal dari alam), ketika pohon sialang ditebang masyarakat tidak dapat bergantung dari lebah lagi,” kata Nasution, salah satu perwakilan dari kelompok tani. 

“Terimakasih kami ucapkan kepada BP2TSTH Kuok dan BRG yang telah memilih desa kami sebagai demplot, besar harapan kegiatan ini dapat berlanjut sehingga kami dapat memperoleh penghasilan dari budidaya lebah madu yang dikelola secara lestari dan hutan di ekosistem gambut pun dapat terjaga,” harap Josrizal, selaku Krani/Sekretaris Kampung Rawa Mekar Jaya. 

“Ini merupakan wujud diseminasi atau penyampaian hasil-hasil litbang yang telah kami lakukan dalam bentuk aksi dan kami berusaha untuk melakukan pembinaan dan pemantauan sampai kelompok tani sudah benar-benar mandiri memasarkan produk-produk hasil budidaya dengan labelnya sendiri,” kata Mochlis, Kepala BP2TSTH Kuok. 

Turut serta mendampingi Kepala Deputi IV BRG dalam kunjungannya yaitu pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Siak, Bappeda Kabupaten Siak, pihak Kecamatan Sungai Apit dan beberapa akademisi.***ASY & AY

Penulis : Andika Silva