Dientry oleh Rizda Hutagalung - 25 January, 2018 - 857 klik
Rahasia Dibalik Kesuksesan Restorasi Hutan di Korea Selatan

Balitek DAS (Solo, 24/01/2018)_Saat ini, dunia mengakui bahwa Korea Selatan (Korsel) merupakan salah satu negara yang telah sukses merestorasi hutan di kawasannya. Sejak tahun 1962 sampai sekarang, telah berhasil menanam Sebanyak 12 milyar tanaman pada area yang terdegradasi seluas 2.1 juta ha. Ternyata keberhasilan ini tidak lepas dari sosok Presidennya, Mr. Park Chung Hee. Beliau merupakan pelopor proses reforestasi hutan di Korsel. 

Hal ini diungkapkan oleh Ph. D Yun Cheon Weon, Professor Departemen Sumber Daya Hutan pada Universitas Nasional Kongju, Korsel saat berkunjung dan berbagi pengalaman di Kantor Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo, Selasa (23/01). 

“Presiden Chung Hee merupakan presiden yang agak memaksa. Beliau memaksakan setiap tanggal 5 April yang ditetapkan sebagai hari tanam nasional, murid bersama orang tua serta guru harus pergi ke gunung untuk menanam. Bahkan Beliau tidak segan untuk turun langsung,” kata Yun. 

“Kesuksesan ini juga didorong adanya masyarakat mandiri serta kerjasama dalam masyarakat tersebut,” tambah Yun. 

Yun menyatakan bahwa partisipasi dan kerjasama masyarakat korsel tidak terlepas adanya keberhasilan Program Saemaul Undong atau gerakan membangun desa di Korsel, satu program yang dicetuskan oleh Presiden Chung Hee. 

“Program ini juga telah mengangkat perekonomian di Korsel. Pendapatan perkapita di Korea pada tahun 1953 sebesar USD 67, sekarang atau tahun 2017 menjadi USD 29. 730,” tegas Yun. 

Yun menjelaskan bahwa Program Saemaul Undong merupakan program yang direncanakan dan dilaksanakan oleh penduduk desa dengan kemampuan sumber daya yang tersedia. Salah bentuk program ini adalah peningkatan pendapatan penduduk melalui penanaman tanaman yang cepat memberikan keuntungan. 

Lebih lanjut, Yun menjelaskan bahwa program-program yang dicanangkan Presiden Chung Heen sampai saat ini masih berlangsung, meskipun Beliau sudah tiada. Bahkan program-program tersebut telah banyak ditiru oleh negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

“Saya percaya bahwa Indonesia akan lebih sukses, sumber daya di Korsel lebih terbatas serta pertumbuhan tanamannya juga lebih lambat dibandingkan Indonesia,” tutupnya. 

Pada kesempatan tersebut, Yun juga siap untuk menjalin kerjasama dengan Balitek DAS. Bahkan, Yun juga menyarankan agar Balitek DAS bisa juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Korsel di bidang DAS. Di Korsel, divisi DAS dan kehutanan merupakan dua divisi yang berbeda. 

Pada akhir acara, Yun yang membawa lima anak didiknya memberikan kenang-kenangan berupa teh ginseng kepada pegawai Balitek DAS. Sedangkan Balitek DAS memberikan kenang-kenangan berupa beberapa publikasi hasil riset Balitek DAS.***

 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS)

Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id

Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp.  0271 - 716709, Fax.   0271 – 716959

Penulis : Tim website