Dientry oleh Rizda Hutagalung - 01 February, 2018 - 1517 klik
Balitek DAS Berpartisipasi dalam Inisiasi Taman Sakura di Tawangmangu

Balitek DAS (Solo, 30/01/2018)_Mimpi yang akan menjadi kenyataan. Kawasan Hutan Lindung Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah (Jateng) sebentar lagi akan disulap menjadi Taman Sakura di Lawu (Sakral). Proses ini melibatkan kerjasama dari berbagai pihak, yaitu PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo, Perum Perhutani KPH Surakarta, Kebun Raya Cibodas-LIPI dan Fakultas MIPA-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. 

Dalam proses kerjasama tersebut, para pihak mempunyai peran masing-masing. Balitek DAS Solo mengkoordinatori parapihak mulai dari penyusunan naskah kerjasama sampai penanaman dan pemeliharaan tanaman. Kebun Raya Cibodas-LIPI dan UNS menyediakan bibit/benih dan ahli atau pakar dalam tanaman Sakura dan bimbingan akademis lainnya, Perum Perhutani KPH Surakarta menyediakan lahan dan bertanggung jawab juga dalam penanaman dan pemeliharaan tanaman, sedangkan pendanaan berasal dari PT. TMMIN. 

“Sakura di Osaka Jepang indah sekali. Saya ingin kelak kemudian hari terjadi di sini (Taman Sakura Tawangmangu).  Saya ingin siapapun yang nanti akan merawat, berikan pemandangan, kebersihan, dan tempat yang bagus, sehingga tidak hanya indah digambar tapi kenyataannya juga indah,”kata Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, saat memberikan sambutan pada acara puncak peringatan 60 tahun diplomatik Indonesia – Jepang, di Tawangmangu, Sabtu (27/01). 

Lebih lanjut, Ganjar menyatakan bahwa kerjasama antar negara dahulu kerap menggunakan tanaman sebagai alat komunikasi diplomasi yang efektif. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Mantan Presiden RI, Ir. Soekarno saat menjalin kerjasama dengan Arab Saudi dengan memberikan tanaman dan diberi nama Pohon Soekarno.                             

Selanjutnya, Ganjar bersama Presiden Direktur PT. TMMIN, Warih Andang Tjahjono melakukan proses penanaman perdana pohon sakura di Tawangmangu-Karanganyar Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh  Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Adi Pradana, Deputy Chief of Mission Kedubes Jepang untuk Indonesia, Kozo Honsei, serta Sekretaris Direktur Jenderal Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL), Dr. Murdiyono. 

“Pada proses penanaman awal atau perdana ini akan ditanam pohon sakura sebanyak 60 buah, seluas seluas 1,2 Ha. Selanjutnya dalam 5 tahun ke depan akan diperluas menjadi 5 Ha. Diharapkan 2-3 tahun ke depan bisa berbunga,” jelas Warih. 

Pembangunan Taman Sakral didesain berbentuk gunungan dan cakra manggilingan, yang menunjukkan akulturasi dua budaya.  Sakura, gunungan dan cakra manggilingan merupakan simbol-simbol kefanaan kehidupan, yang dilingkupi adanya kebahagiaan, kesedihan, kemunduran, maupun kejayaan yang silih berganti namun perlu dimotivasi untuk menggapai akhir kesempurnaan dalam keabadian. 

Diketahui bahwa pembangunan Taman Sakral melalui Program Toyota Forest ini merupakan salah satu upaya untuk memperingati hubungan diplomatik Jepang-Indonesia yang sudah berjalan dengan baik selama 60 tahun, sekaligus untuk menumbuhkembangkan objek wisata di Tawangmangu Karanganyar Jateng dengan nuansa alam seperti di Jepang.***Tim Sakura

 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS)

Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id

Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp.  0271 - 716709, Fax.   0271 – 716959