Dientry oleh Rizda Hutagalung - 05 February, 2018 - 743 klik
Ayo Belajar Restorasi Gambut Terintegrasi dengan Inovasi Wana-Mina-Tani BP2LHK Palembang!

BP2LHK Palembang (Palembang, 31/01/2018)_Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Palembang telah menghasilkan inovasi tentang bagaimana merestorasi gambut terintegrasi berbasis agrosilvofishery (Wana-Mina-Tani). Dalam rangka mengajak semua pihak menggunakan inovasi tersebut, pencapaian ini disusun dalam sebuah buku. 

Buku yang diberi judul “Pilot Project Coba Restorasi Gambut Terintegrasi Berbasis Agrosilvofishery (Wana-Mina-Tani)” ini menggambarkan penerapan iptek litbang dan inovasi yang sudah dilakukan BP2LHK Palembang dalam merestorasi lahan gambut dengan pola agrosilvofishery (wana-mina-tani). 

“Kita berharap, buku ini dapat menjadi salah satu rujukan bagaimana merestorasi lahan gambut dengan tepat dan efisien. Optimisme dalam merestorasi gambut akan terbangun bila kita sudah menguasai IPTEK yang dibutuhkan,” kata Tabroni, Kepala BP2LHK Palembang. 

Buku ini terdiri dari enam bab. Bab pertama merunut fase-fase bagaimana BP2LHK Palembang fokus dalam mendapatkan paket IPTEK restorasi hutan dan lahan rawa gambut. Di bab ini juga, penulis berbicara tentang strategi apa yang diperlukan dalam merestorasi lahan gambut dan bagaimana mengintegrasikan strategi tersebut ke dalam budidaya lahan gambut. Lokasi, desain dan konstruksi pilot project, dapat ditemukan di bab kedua. Puncak pemahaman buku ini ada di bab ketiga, keempat dan kelima. 

Di sini, pembaca diajak belajar bagaimana menerapkan strategi yang telah dipilih dengan iptek yang sudah diperoleh BP2LHK Palembang selama ini. Pembahasan dengan menggunakan bahasa yang lugas dan visualisasi kegiatan penelitian yang berwarna, membuat buku ini menarik dan gampang dipahami oleh masyarakat umum. 

Buku ini disusun oleh Tim Penelitian Restorasi Gambut BP2LHK Palembang yang terdiri dari Bastoni, Abdul Hakim Lukman, Agus Sofyan, Sufyan Suri, Sahwalita, Imam Muslimin dan Etik Erna Wati Hadi. 

Untuk diketahui, inovasi litbang di bidang restorasi lahan gambut yang telah dilakukan Balai Litbang LHK Palembang telah banyak diadopsi dan dipraktekkan oleh banyak pihak, mulai dari instansi pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta. Riset yang dimulai sejak 20 tahun lalu, kini diimplementasikan dalam bentuk pembangunan plot pilot project restorasi gambut terintegrasi, kerja sama antara BP2LHK Palembang dengan Badan Restorasi Gambut, berlokasi di Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. 

Agrosilvofishery merupakan sistem usaha tani atau penggunaan tanah yang memadukan potensi sumber daya pertanian, kehutanan dan perikanan dalam satu hamparan lahan. 

“Penerapan agrosilvofishery diharapkan dapat membentuk pola pemanfaatan lahan rawa gambut menetap yang efisien, intensif dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Bastoni.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa plot ini dibangun sebagai etalase hasil litbang Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa dimungkinkan untuk mengintegrasikan kegiatan rewetting, revegetasi dan revitalisasi dengan budidaya kehutanan, pertanian dan perikanan dalam satu hamparan lahan.***FA

Penulis : Fitri Agustina