- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
22 February, 2018 -
645 klik
Menteri LHK Membuka Pameran Foto Jelajah Terumbu Karang
Nomor: SP. 092HUMAS/PP/HMS.3/02/2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 22 Februari 2018. Menteri LHK Siti Nurbaya menghadiri Pameran Foto Jelajah Terumbu Karang dengan tema “Laut Kita, Ibu Kita”, di Jakarta, (21/02/2018). Potret kekayaan alam bawah laut yang ditampilkan dalam bingkai foto pada pameran ini merupakan hasil eksebisi di delapan lokasi perairan di Indonesia, empat diantaranya merupakan wilayah Taman Nasional (TN) Laut, seperti TN Teluk Cendrawasih, TN Komodo, TN Wakatobi, dan TN Taka Bonerate.
Eksibisi jelajah terumbu karang ini menunjukkan berbagai situasi yang senyatanya ada di seluruh Indonesia saat ini. Melalui potret-potret tersebut, kita semua sesuai dengan peran masing-masing secara berimbang dan kolaboratif dapat memberikan kontribusi menjaga laut kita, menjaga bumi kita.
Lebih 3 milyar penduduk bumi menggantungkan hidupnya kepada laut dan keanekaragaman hayatinya serta ekosistemnya, dan sekitar 30 % dari emisi karbon yang dihasilkan manusia diserap oleh laut.
“Maka tidaklah berlebihan jika dikatakan “Laut kita” bagaikan “Ibu Kita” yang selalu menjaga dan memelihara kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan umat manusia,” ujar Menteri Siti Nurbaya.
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan terumbu karang. Luas terumbu karang seluruh Indonesia diperkirakan seluas 8,5 juta hektar. Terumbu karang menjadi tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan karang, crustacea, moluska, mamalia, dan reptilia, yang berpadu satu sama lain membentuk tipe ekosistem bawah laut yang sangat unik dan indah.
Dalam rangka menjaga kelestarian sumberdaya alam pesisir dan laut Pemerintah Indonesia telah menetapkan sebagian wilayah tersebut menjadi kawasan konservasi, yakni seluas 17 juta ha Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) di wilayah perairan dan laut sebagai kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan.
Dari 17 juta hektar tersebut, 4 juta hektar kawasan konservasi merupakan tujuh taman nasional Laut dengan paradigma pengelolaan yang terintegrasi antara ekosistem daratan dan laut sebagai satu bentangan alam yang interdependece/tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Ketujuh Taman Nasional tersebut adalah TN Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, TN Karimun Jawa di Jawa Tengah, TN Bunaken di Sulawesi Utara, TN Kepulauan Togean di Sulawesi Tengah, TN Taka Bonerate di Sulawesi Selatan, TN Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan TN Teluk Cenderawasih di Papua dan Papua Barat.
Kawasan Taman Nasional Laut di Indonesia terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. Terumbu karang sendiri merupakan struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Pada umumnya terumbu karang hanya tumbuh beberapa mm saja per tahunnya, sehingga untuk sampai ke kondisi terumbu karang yang dimiliki Indonesia saat ini, paling tidak terbentuk sekian juta tahun silam.
Menteri Siti Nurbaya berpesan agar pameran foto tentang terumbu karang ini, hendaknya mengingatkan kita lagi akan amanah dari Yang Maha Kuasa terhadap bangsa Indonesia.
“Kita diperbolehkan untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari sumberdaya alam yang kita miliki, namun juga kita memikul tanggung jawab besar untuk terus melestarikan bagi kepentingan generasi yang akan datang dan bagi komunitas global,” pungkas Menteri Siti Nurbaya.
Pada kesempatan tersebut, hadir juga Menteri BUMN Rini Soemarno, Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis, Pimpinan Kompas Gramedia Group, dan Direksi BRI.
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi 081375633330
Sumber: http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1066