Dientry oleh Rizda Hutagalung - 06 March, 2018 - 957 klik
Tim Patroli Terpadu Siaga Padamkan Karhutla di Lahan Masyarakat

Nomor : SP. 115/HUMAS/PP/HMS.3/03/2018
 
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 5 Maret 2018. 
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK - Manggala Agni yang tergabung dalam Tim Patroli Terpadu Posko Desa Punggur Kecil, melakukan pemadaman pada lahan masyarakat seluas ± 5 ha di Dusun Kenanga, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (04/03/3018).
 
Lokasi ini diketahui berdasarkan hasil groundchek yang dilakukan oleh tim beranggotakan Kepala Desa Punggur Kecil. "Selain melakukan pemadaman, Kepala Desa juga memberikan sosialisasi untuk mencegah kebakaran secara persuasif kepada masyarakat setempat", tutur Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan.
 
Raffles juga menambahkan bahwa, patroli terpadu yang diprakarsai KLHK mengedepankan prinsip deteksi dini, sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah antisipatif oleh tim.
 
"Tim Patroli Terpadu yang menemukan kejadian kebakaran langsung melakukan pemadaman awal secara dini. Jika memerlukan bantuan tim dapat melaporkan ke posko di Daops Manggala Agni terdekat, atau posko pengendalian karhutla di daerah, untuk segera mendapatkan bantuan penanggulangan karhutla yang lebih lengkap. Langkah tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah kebakaran agar tidak semakin meluas”, jelas Raffles. 
 
Sebagai pelaksana patroli terpadu dan fasilitator pencegahan karhutla di tengah masyarakat, Manggala Agni ditugaskan selama 24 jam di desa lokasi, dan diharapkan mampu menjadi katalisator di tengah masyarakat untuk meningkatkan perannya dalam pencegahan. Dalam hal ini, Manggala Agni dibekali kemampuan teknik fasilitasi, seperti kemampuan menjalin pertemanan, mencari fakta, memetakan potensi desa bersama masyarakat, dan merancang rencana aksi bersama masyarakat.
 
Sementara pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Minggu (04/03/2018) pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA-19, terpantau delapan hotspot, dua titik di Riau, dan enam titik di Kalimantan Barat. Adapun satelit TERRA-AQUA (NASA) mendeteksi ada delapan hotspot yang terpantau, di Kalimantan Barat enam titik, Sulawesi Selatan satu titik, dan Kepulauan Riau juga satu titik. (*) 
 
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330
 
Sumber: http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1089
Penulis : PPID