Dientry oleh Rizda Hutagalung - 07 March, 2018 - 691 klik
Dukung Kinerja KLHK, B2P2BPTH Jalin Kerja Sama dengan Para Pihak

B2P2BPTH (Yogyakarta, Maret 2018)_Untuk mendukung kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, dalam dan luar negeri. Rabu (28/02/2018), B2P2BPTH melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa mitra.

“Kita juga harus mendukung program eselon teknis lingkup KLHK, termasuk dalam pengelola kawasan hutan alam guna mewujudkan tujuan konservasi sumber daya hayati dan ekosistemnya,” kata Ir. Tandya Tjahjana, M.Si, Kepala B2P2BPTH (Kababes) dalam sambutannya.

“Untuk mendukung riset dan pengembangan serta pemanfaatan IPTEK hasil-hasil litbang kepada pengguna dan mitra, B2P2BPTH sampai saat ini telah menjalin kerja sama dalam negeri sebanyak 38 mitra, dan kerja sama luar negeri 4 mitra,” jelas Tandya.

Tiga institusi mitra baru dalam negeri tersebut antara lain Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta, PT. Belantara Subur, Kalimantan Timur dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Sedangkan satu perpanjangan kerja sama dengan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

“Semoga kerja sama ini dapat mendukung pembangunan bidang kehutanan dan lingkungan hidup dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” harap Kababes. 

Perjanjian kerja sama antara PT. Pindo Deli Pulp And Paper Mills dengan B2P2BPTH tentang Technical Assistance Litbang Demplot Penanaman dan Konservasi Sumberdaya Genetik Ramin (Gonystylus bancanus) di Sumatera diperpanjang karena kebutuhan litbang yang masih harus berlanjut.

Sementara itu Director Sustainability and Stakeholder Engagement Asia Pulp and Paper Group (APP), Elim Sritaba mengatakan bahwa saat ia menerima laporan dari Dr. Asri Insiana Putri, peneliti B2P2BPTH tentang hasil pencapaian 5 tahun penelitian yang sudah dijalankan, pihaknya sangat senang melihat hasilnya.

“Progresnya cukup bagus dan menjanjikan karena jenis target dalam penelitian ini termasuk jenis yang langka. Kami yakin dengan penelitian ini, suatu saat jenis ini bisa diselamatkan serta dapat mendatangkan keuntungan bagi kita semua,” kata Elim.

Perjanjian kerjasama dengan PT. Belantara Subur adalah tentang Pembangunan Kebun Benih Semai Sengon (Falcataria moluccana). Direktur PT. Belantara Subur, Ir. Asrul Anwar mengatakan apabila nanti tanaman yang dikembangkan telah berhasil, pihaknya akan mencoba dengan masyarakat sekitar. Hal ini supaya mereka ikut menikmati hasilnya dengan adanya Hutan Tanaman Industri yang kita bangun di sana.

“Harapan kami, pihak Babes bisa kita undang untuk menyampaikan hasil-hasil penelitian lainnya yang telah dilakukan untuk disosialisasikan di sana. Selain itu, bisa juga bekerja sama dengan asosiasi dan perusahaan yang ada di Kalimantan Timur,” tambah Asrul.

Sementara kerjasama dengan INTAN Yogyakarta terkait dengan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Bidang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. “Sebenarnya secara non formal sudah ada kerja sama yang sudah kita jalin. Banyak mahasiswa kami dibimbing oleh para peneliti di sini. Begitu pula beberapa staf di B2P2BPTH yang lulusan INTAN, namun baru kali ini diformalkan agar segala sesuatunya jelas dan legal,” ujar Rektor INTAN, Dr. Ir. Achmad Kasiyani, M.Sc.

Sedangkan dengan Balai TNGM kerja sama yang dilakukan terkait kegiatan penguatan fungsi pengawetan jenis-jenis tumbuhan lokal melalui pembuatan demplot restorasi di kawasan TNGM. Kepala BTNGM, Ir. Ammy Nurwati, MM mengatakan pada tahun 2017 sudah diinisiasi kerjasama kegiatan ini.

Kegiatan yang dilakukan adalah prakondisi pembuatan demplot melalui analisis keragaman genetik jenis tumbuhan lokal sarangan atau saninten (Castanopsis argentea). “Beberapa jenis tumbuhan lokal di kawasan TNGM meliputi Saninten, Pasang, Tesek, Puspa, Sowo, Dadap Duri, serta beberapa jenis dari family Orchidaceae (anggrek),” kata Ammy.

Kegiatan bersama ini berdurasi tiga tahun, 2018 sampai 2020. Melalui pelaksanaan kegiatan bersama, diharapkan mampu menyediakan data dan informasi terkait potensi dan tingkat keragaman genetik dari masing-masing populasi jenis tumbuhan lokal yang terdapat di TNGM.

Sedangkan jangka panjang diharapkan dapat menghasilkan publikasi-publikasi ilmiah terkait dengan strategi pelestarian jenis-jenis tumbuhan lokal berbasis informasi keragaman genetik, yang implementatif dan dapat dijadikan acuan oleh pihak lain dalam melaksanakan pemulihan ekosistem.***MNA

Penulis : M. Nurdin Asfandi