Dientry oleh Rizda Hutagalung - 08 March, 2018 - 891 klik
Belajar Cegah Karhutla Bersama Manggala Agni

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 7 Maret 2018. 
Manggala Agni Daops Tinanggea, Sulawesi Tenggara ajak generasi muda untuk menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui program Kendaraan Giat Belajar. Kendaraan ini diperuntukkan bagi murid TK, SD, atau SMP, di Kabupaten Konawe Selatan, yang merupakan wilayah rawan karhutla di sekitar Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. 
 
Sebagaimana dituturkan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan, program berjalan di awal tahun ini, merupakan modifikasi kendaraan operasional Manggala Agni sebagai transportasi antar jemput anak-anak sekolah.
 
"Kendaraan ini menjadi pintu masuk dalam upaya pendekatan kepada masyarakat, melalui edukasi lingkungan dan karhutla sejak dini. Dalam perjalanan antar jemput dan waktu-waktu khusus sebelum dan setelah jam sekolah, tenaga pengajar yang juga dari anggota Manggala Agni ini menyampaikan materi pengajaran", jelas Raffles.
 
Saat ini terdapat tiga desa yang memperoleh layanan ini, yaitu Desa Tatangge, Desa Lanowulu dan Desa Roraya. "Inovasi ini sangat membantu Manggala Agni untuk mensosialisasikan pencegahan karhutla dan bina cinta lingkungan. Melalui pendekatan kepada anak-anak sekolah diharapkan mereka akan menularkan ilmu yang diperolehnya kepada orang tua dan lingkungan sekitar. Sebagai generasi penerus, penyadartahuan ini sangat penting", Raffles menambahkan.
 
Tentunya inovasi Manggala Agni ini mendapat apresiasi dari Menteri LHK, Siti Nurbaya, selain upaya-upaya pencegahan karhutla yang selama ini siaga dilakukan di lapangan.
 
“Banyak jalan dan cara untuk masuk dan menyatu bersama masyarakat. Pendekatan terus menerus harus dilakukan kepada masyarakat untuk mengajak mereka agar mencegah karhutla. Generasi muda harus diberikan pemahaman akan pentingnya menjaga lingkungan, dan mencegah karhutla sejak usia dini, yang nantinya diharapkan akan tercipta generasi yang mencintai alam dan lingkungannya agar tetap lestari”, tutur Siti Nurbaya dalam suatu kesempatan.
 
Berdasarkan informasi di lapangan, diketahui bahwa orang tua murid-murid yang mendapatkan layanan ini, merasa sangat terbantu dan merasa lebih aman ketika anak-anaknya dititipkan di Kendaraan Giat Belajar ini. Sebagian dari mereka juga berujar bahwa akan menghentikan perilaku membakar lahan, karena merasa adanya kedekatan moril dengan Manggala Agni yang semakin tumbuh.
 
Tidak ketinggalan, para guru pun merasakan manfaatnya, antara lain anak-anak didik mereka datang ke sekolah semakin tepat waktu, peningkatan pengetahuan dan terbentuknya perilaku santun. Sebagian anak-anak bahkan bercita-cita ingin menjadi Manggala Agni.
 
Sementara pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Rabu (07/03/2018) pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA-19, terpantau 29 hotspot, empat titik masing-masing di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, satu titik di Kalimantan Tengah, 17 titik di Kalimantan Utara, dan tiga titik di Sulawesi Selatan. Adapun satelit TERRA-AQUA (NASA) Conf. level >80%, mendeteksi dua hotspot di Sulawesi Selatan.(*)
 
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330
 
Sumber: http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1093
Penulis : PPID