SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
09 March, 2018 -
876 klik
4.000 Petani Hutan Menanti Kedatangan Presiden Joko Widodo
SIARAN PERS
Nomor : SP. 122 /HUMAS/PP/HMS.3/03/2018
Tuban - Jawa Timur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 8 Maret 2018. Empat Ribu Petani Hutan dari Kabupaten Blitar, Malang dan Bojonegoro - Jawa Timur bersiap-siap menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo. Direncanakan Presiden akan hadir dalam acara Panen Jagung di Areal Perhutanan Sosial di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pada Jumat pagi (09/03/2018).
Sujiyem, Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngimbang berharap kedatangan Presiden akan membawa berkah bagi para Petani.
Dengan adanya program Perhutanan Sosial, Sujiyem mengaku dapat mengembangkan tanaman tumpangsari jagung di sela-sela tegakan pohon Jati. "Dalam setengah hektar, kami bisa mendapat 6 - 8 juta sekali panen jagung, setahun bisa dua Kali panen", katanya.
"Kami baru menerima SK Perhutanan Sosial bulan November 2017 lalu, dalam waktu 5 bulan kami sudah bisa panen jagung, Alhamdulillah", kata Sujiyem, senang.
Potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana ada empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.
Hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering. Dalam 1 hektar dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.
Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial dialokasikan 12,7 juta hektar, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektar.
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330
Sumber: http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1096