Dientry oleh Rizda Hutagalung - 19 March, 2018 - 2622 klik
Litbang LHK Banjarbaru Temukan Pohon Langka Raksasa yang Sempat Viral di Medsos

BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru, 17/03/2018)_Setelah menemukan pohon nyawai (Ficus variegata) raksasa di Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu, tim Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru kembali melakukan ekspedisi. Hasilnya, tim ekspedisi menemukan pohon langka dengan ukuran yang sangat besar (raksasa) di tiga desa di Kalimantan Selatan.

Peneliti BP2LHK Banjarbaru, Syaifuddin, S.Hut, yang memimpin ekspedisi ini mengatakan, pohon-pohon yang ditemui selama ekspedisi ini, langka dan unik serta menyimpan banyak manfaat. Sebagai contoh Pohon Jelamu dengan nama latin Canarium decumanum yang sempat viral di media sosial.

Pohon ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun, memiliki diameter batang 203 cm dan keliling banir 25,7 meter. Kira-kira diperlukan belasan orang bergandengan untuk dapat mengelilingi pohon ini,” ungkap Syaifuddin.

Syaifuddin menjelaskan, dengan ukurannya yang sangat besar, pohon ini merupakan habitat lebah madu dengan jumlah sarang yang sangat banyak mencapai ratusan buah dalam satu pohon.

Selain itu, ada beberapa jenis pohon besar lainnya yang berhasil ditemukan pada ekspedisi bersama Forum Komunitas Hijau Balangan ini yaitu pohon Kusi (Koompasia excelsa), Durian Lahung (Durio dulcis), Binjai Wangi (Mangifera sp.), dan Tandui (Mangifera sp.)”.

Ada pula Tandui (Mangifera sp.) yang buahnya enak dikonsumsi serta memiliki kulit batang yang berkhasiat obat. Berdasarkan informasi masyarakat, meminum rebusan kulit batang tandui secara rutin dalam tiga bulan dapat menyembuhkan penyakit diabetes dan stroke ringan. Karena manfaatnya yang tinggi, masyarakat berlomba-lomba mengambil kulit batang pohon tandui ini. Selain itu, akar dari pohon ini berkhasiat sebagai obat penawar bisa ular.

“Sayangnya, permudaan jenis ini relatif susah karena semainya sering dimakan oleh satwa dan berjatuhan sebelum masak. Hal ini membuat harga bibit anakan tandui cukup mahal yaitu 500 ribu rupiah per batang,” jelas Syaifuddin.

Selain itu, Edi Suryanto dan Ahmad Ali Musthofa, tim ekspedisi yang merupakan teknisi di BP2LHK Banjarbaru ini mengungkapkan bahwa tim ekspedisi ini juga berhasil menemukan jenis-jenis anggrek hutan dan buah hutan asli Kalimantan. Beberapa yang ditemukan diantaranya Thrixpermum sp., Corymborkis sp., Nervilia aragoana, buah Maritam, buah Maharawin, dan buah Kerantungan.

Selama kegiatan ini, tim ekspedisi juga melakukan pengumpulan anakan alam jenis-jenis langka yang dijumpai tersebut dan akan ditanam di arboretum Balai Litbang LHK Banjarbaru untuk menjadi koleksi sekaligus sebagai upaya konservasi jenis-jenis tersebut.***

Berita Terkait:

Tim Peneliti Balai Litbang LHK Banjarbaru Temukan Pohon Nyawai Raksasa di Kabupaten Banjar

 

Penulis : Tim website