Dientry oleh Rizda Hutagalung - 27 March, 2018 - 1534 klik
BP2TSTH Kuok dan BDLHK Pekanbaru Bekali Penyuluh KPH dengan Pelatihan Budidaya Lebah Madu

BP2TSTH (Kuok, 23/03/2018)_Bersama Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) Pekanbaru, Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok mengadakan Pelatihan Budidaya Lebah Madu, 13 sampe 15 Maret 2018. Pelatihan ini merupakan dasar bagi penyuluh dalam membina masyarakat yang ingin mendalami usaha di bidang perlebahan.

Pelatihan ini diikuti 30 orang peserta yang sebagian besar berasal dari KPH di Propinsi Riau, Palembang, Bengkulu, Jambi, dan beberapa unit kerja KLHK di Provinsi Riau dan Jambi. Selain di BDLHK Pekanbaru, pelatihan budidaya lebah madu dilaksanakan di BP2TSTH Kuok dan lahan peternak lebah di daerah Rumbio sebagai lokasi percontohan, sekaligus lokasi praktik. Dalam kesempatan ini, tim peneliti lebah madu BP2TSTH Kuok memberikan praktik pelatihan budidaya lebah madu berupa pengelolaan koloni, pemanenan produk lebah, dan pengolahan produk lebah.

Sebagaimana diketahui, madu merupakan produk hasil hutan bukan kayu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Potensi madu menjanjikan dikembangkan menjadi usaha masyarakat sekitar kawasan hutan, mengingat ketersediaan pakan lebah yang begitu melimpah. Oleh karena itu, prospek pengembangan lebah madu di kawasan sekitar hutan perlu didukung oleh IPTEK yang memadai.

Kepala BP2TSTH Kuok, Mochlis, S.Hut.T., M.P dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan budidaya lebah madu ini merupakan kegiatan kerjasama yang sudah berlangsung setiap tahunnya. Kegiatan ini menjadi salah satu sarana dalam mendiseminasikan hasil penelitian dan pengembangan BP2TSTH Kuok, khususnya tentang budidaya lebah.

“Harapannya, setelah mengikuti pelatihan peserta mampu mensosialisasikan sekaligus menerapkan kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mampu menjaga kelestarian hutan yang merupakan habitat serta sumber pakan lebah. Ditambah dengan informasi bahwa kebutuhan akan madu masih sangat tinggi dan Indonesia masih belum mampu memenuhi permintaan pasar lokal maupun mancanegara,”kata Mochlis.***MDE/KDR/AY

Penulis : Tim website