- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
02 April, 2018 -
928 klik
P3KLL Inisiasi Pembentukan Lembaga Riset Merkuri
P3KLL (Kebon Nanas, 29/03/2018)_Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Plus dengan tema “Seberapa Pentingkah Kelembagaan Riset Merkuri?”. Pakar merkuri, Halimah Syafrul hadir sebagai salah satu narasumber pada FGD yang diadakan di Kantor KLHK, Kebon Nanas, Jakarta, Rabu (28/03/2018) tersebut.
“Inisiasi pembentukan kelembagaan pengelolaan merkuri dilatarbelakangi karena belum terintegrasinya hasil penelitian dan pemantauan merkuri di Indonesia sebagai dasar pengambilan regulasi/ kebijakan pengelolaan,” kata Kepala P3KLL, Herman Hermawan dalam sambutannya membuka acara.
Dari diskusi yang berkembang, Halimah Syafrul merekomendasikan bahwa kelembagaan riset merkuri merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan peningkatan kapasitas laboratorium dan SDM untuk update data merkuri di media lingkungan.
“Selain itu diperlukan kajian bahan alternatif pengganti merkuri atau teknologi penambangan emas yang ramah lingkungan,” kata Halimah.
Dukungan pembentukan lembaga riset merkuri juga disampaikan oleh Yun Insiani, narasumber dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK. Yun menyampaikan bahwa saat ini, PSLB3 bersama tim lintas Kementerian/Lembaga juga sedang mempersiapkan draft Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Pengurangan dan Penghapusan Merkuri, sehingga dapat mensinergikan dari aspek legalitasnya.
“Proses pembentukan Lembaga Riset Merkuri, kepastian hukum, tata hubungan kerja, sumberdaya manusia, dan sarana prasarana menjadi hal yang sangat penting,” kata Yun.
Pertemuan tersebut juga dihadiri narasumber lainnya yaitu Hernita Wahyuni, mewakili Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi.***