Dientry oleh Rizda Hutagalung - 03 April, 2018 - 705 klik
Sharing Pengelolaan Website dan Publikasi, Tim Sekretariat BLI Kunjungi BP2LHK Aek Nauli

BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, 02/04/2018)_Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli menerima kunjungan dari tim Sekretariat Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa (27/03/2018).

Tim terdiri dari Kepala Bagian Evaluasi, Diseminasi dan Perpustakaan (EDP) Dr. Kristina Tri Wahyudiyati dan tiga orang Kasubbag. dibawahnya. Tujuan dari kunjungan ini adalah sharing mengenai pengelolaan website dan publikasi dan melihat langsung program edutainment yang dikembangkan di BP2LHK Aek Nauli.

Kepala BP2LHK Aek Nauli, Pratiara, S.Hut, M.Si yang menerima kunjungan, memulai pertemuan dengan menjelaskan profil balai, potensi-potensi yang terdapat di Kawasan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli. Potensi tersebut, seperti posisi strategis kawasan Aek Nauli yang menjadi pintu masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, KHDTK yang di kelola BP2LHK Aek Nauli, tema-tema edutainment, jenis-jenis flora dan fauna, jumlah wisatawan yang berkunjung, produk-produk litbang unggulan yang telah dikembangkan, dan kerjasama yang dilakukan.

“Banyak tema-tema program edutainment  yang ingin kami kembangkan di Aek Nauli ini, namun yg menjadi prioritas tahun ini adalah yang bisa didukung oleh kegiatan prioritas nasional,” jelas Pratiara.

“Untuk produk litbang sendiri dari awal tahun kita sudah siapkan yang bisa dibawa/dibeli pengunjung dari sini, ada Parfum Kemenyan, Madu, Kacang Macadamia dan juga nantinya ada juga Teh dari Pirdot dan Taxus,” sambung Pratiara.

Dalam kesempatan ini, Tri menyampaikan bahwa sudah banyak perubahan positif yang terjadi di BP2LHK Aek Nauli. Websitenya sudah semakin bagus dan update, serta publikasi berita dan kegiatan di medsos pun aktif sekali. Tri juga menyampaikan bahwa di pusat sering diadakan rapat-rapat dengan DPR. Diharapkan agar segala progres dan perkembangan yang dicapai oleh BP2LHK Aek Nauli dapat diinformasikan ke BLI sehingga dapat menjadi bahan bagi Ibu Menteri untuk  laporan di DPR.

“Lokasi Aek Nauli ini sangat strategis, sangat bagus sekali apalagi sudah masuk Prioritas Nasional di Bapenas,” kata Tri. Menurutnya, Bappenas juga akan senang mendengarnya, ternyata  yang mereka programkan itu memiliki progres dan hasilnya ada, dengan begitu kedepannya mungkin bisa diteruskan program Prioritas Nasionalnya.

Lebih lanjut Tri mengatakan bahwa BP2LHK Aek Nauli bisa mengadakan kerjasama dengan instansi lainnya, bahkan kerjasama dengan kementerian lain, seperti Kemendes, PUPR, dan Kemenpar.

Menurut Pratiara, BP2LHK Aek Nauli telah melakukan inisiasi perikatan kerjasama dengan Kementerian Pariwisata lewat Badan Otorita Danau Toba (BODT). Dimana saat ini masih dalam proses dan mereka menyambut baik kerjasama ini.

Selanjutnya, setelah menyerahkan buku "Informasi 34 KHDTK BLI" kepada Kepala Balai, rombongan tim EDP didampingi oleh Kepala Seksi Data, Informasi dan Kerjasama (DIK) Ismed Syahbani, S.Hut dan Peneliti Utama BP2LHK Aek Nauli, Wanda Kuswanda, S.Hut, M.Si melihat langsung lokasi edutainment yang sudah dikelola (area panen madu, area pakan gajah, tegakan tusam, tegakan kemenyan) dan yang baru akan dibuat/dikembangkan (penangkaran rusa dan gallery madu terpadu).

Ismed menjelaskan bahwa edutainment yang dikelola selama ini memang baru dikenalkan secara terbatas seperti kepada tamu-tamu balai saja. Tetapi, mulai bulan kemarin sejalan dengan meningkatnya kunjungan di camping ground, edutainment ini terutama panen madu sudah ditawarkan dan sudah mulai ada yang menikmati. 

“Bulan kemarin sudah ada sekolah sekitar 40 siswa yang menikmati panen madu ini, dan ternyata dengan paket biaya yang kita tawarkan mereka bersedia membayar, ini perlu kami promosikan lagi,” tutur Ismed.

Tim EDP juga berkesempatan melihat gajah yang kebetulan sedang diangon/diberi makan di kawasan arboretum, kemudian langsung ke lokasi Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) untuk melihat bagaimana pengelolaan yang dilakukan dan fasilitas yang sudah tersedia. Wanda menjelaskan bahwa pengelolaan gajah jinak di KHDTK Aek Nauli ini bertujuan untuk konservasi, penelitian, dan mendukung pengembangan ekowisata sekitar kawasan Danau Toba.

“Pengunjung yang datang pada tiap akhir pekan sangat ramai, karena objek wisata gajah yang ada di sekitar medan hingga parapat memang hanya ada di Aek Nauli,” kata Wanda. Wanda menjelaskan, banyak juga pengunjung yang mau menunggangi gajah, tapi dilarang, karena memang tujuannya adalah konservasi dan edukasi. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Sekretariat BLI, Sahri Chair, S.Kom, M.T yang ikut serta dalam rombongan menyarankan agar berbagai informasi di BP2LHK Aek Nauli mengenai edutainment ini dapat disebarluaskan melalui berbagai media online seperti website dan berbagai media sosial, sehingga informasi berguna tersebut dapat menjangkau masyarakat luas.

“Khusus untuk gajah dan berbagai tanaman yang ada di Aek Nauli, dapat dibuatkan barcode yang kalau discan menggunakan smartphone, nanti akan langsung menuju ke halaman website yang memuat informasi tentang hal tersebut yang sudah disiapkan sebelumnya,” kata Sahri.***DCP/MB/Hrs

Penulis : Tim website