Dientry oleh Rizda Hutagalung - 05 April, 2018 - 1333 klik
Efarina TV Medan Gali Potensi Wisata Ilmiah di BP2LHK Aek Nauli

BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, 03/04/2018)_Salah satu Stasiun TV daerah di Sumatera Utara  kembali lagi melakukan liputan di Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli.  Kali ini Efarina TV Medan yang tertarik meliput salah satu tema edutainment unggulan yang terdapat di sana yaitu Budidaya dan Pemanenan Lebah Madu. Liputan ini akan ditayangkan pada program baru yaitu “Kabar dari Kampung”.

Shooting on action atau kegiatan pengambilan gambar dilaksanakan pada Kamis (29/03/2018). Kepala Seksi Data, Informasi dan Kerjasama (DIK) BP2LHK Aek Nauli, Ismed Syahbani, S.Hut, dan Peneliti yang juga Koordinator Lapangan Edutainment, Asep Sukmana, SP, M.Si turut mendampingi. Sebagai narasumbernya adalah ahli lebah BP2LHK Aek Nauli, Aam Hasanudin, S.Hut, yang dibantu oleh 2 orang anggota timnya, Edi Kuwato dan Eko Febriyanto. Kegiatan pengambilan gambar dilaksanakan di Arboretum Aek Nauli dimana telah tersedia glodok dan stup (kotak pemeliharaan) koloni lebah.

Rukun Fitri Saragih, selaku Produser mengatakan bahwa “Kabar dari Kampung”  ini adalah program siaran yang mengangkat tentang isu-isu menarik yang ada di setiap daerah yaitu tentang konservasi, rehabilitasi, penangkaran, dan lain-lain yang mana biasanya ditayangkan setiap hari Selasa pada pukul 19.00 WIB.

Dalam pengambilan gambar, yang dilakukan adalah mulai dari pemindahan koloni lebah dari glodok ke dalam stup, proses pemanenan, hingga sesi menikmati madu hasil panen. Tim “Kabar dari Kampung” merasakan keseruan berwisata sambil belajar sesuai dengan konsep edutainment yang diusung oleh BP2LHK Aek Nauli.

“Ini liputan yang ekstrim, saya takut disengat lebah,” kata Iwan, selaku Manager Produksi Efarina TV. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka disediakan pakaian pengaman yang bisa digunakan ketika meliput.

Aam memaparkan tentang cara memindahkan lebah madu dari glodokan ke stup. “Untuk memanen lebah yang berumur satu bulan, digunakan asap agar lebah tidak agresif,” jelas Aam sambil mengasapi lebah yang ada di glodok. “Madunya sangat manis dan enak,” ungkap Fitri setelah mencicipi madu setelah dipanen.

Dalam sesi wawancara, Ismed Syahbani, S.Hut, yang mewakili Kepala Balai mengemukakan bahwa alasan dikembangkan edutainment di BP2LHK Aek Nauli terutama dikawasan KHDTK nya seluas 1.900 ha ini, selain karena banyaknya potensi wisata yang ada, juga untuk mendukung pariwisata Danau Toba yang ditetapkan menjadi Prioritas Nasional.

“Kita mengemasnya dalam bentuk edutainment/wisata ilmiah. Panen Madu ini adalah satu satu tema edutainment tersebut. Tema-tema yang lain yaitu diantaranya konservasi gajah jinak, panen getah kemenyan, dan panen getah tusam juga kita kembangkan,” jelas Ismed.

Ismed juga menyampaikan bahwa BP2LHK Aek Nauli juga sudah punya produk hasil litbang yang siap jual dan dipasarkan, seperti parfum kemenyan, madu, serta teh taxus dan pirdot. Selain itu ke depannya di BP2LHK Aek Nauli juga akan ada penangkaran rusa dan gallery madu terpadu.

“Selama ini untuk produk litbang seperti madu dan parfum kemenyan memang baru kita jual/pasarkan pada tamu atau pengunjung yang datang, tapi sekarang sudah mulai kita promosikan lewat medsos dan website sehingga jangkauan nya jadi lebih luas dan lebih dikenal,” kata Ismed menambahkan.

Selain Panen Madu, rencananya juga akan dilakukan pengambilan gambar tentang wisata ilmiah Panen Kemenyan. Namun, karena terbatasnya waktu dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka yang dilakukan adalah wawancara singkat tentang budidaya dan pengolahan kemenyan bersama peneliti Cut Rizlani Kholibrina, S.Hut, M.Si.

Tim “Kabar dari Kampung” mengetahui informasi tentang edutainment di BP2LHK Aek Nauli dari rekan mereka tim “Etah Melalak”, yang merupakan salah satu program siaran pada Efarina TV Medan yang terlebih dahulu telah melakukan syuting mengenai konservasi gajah jinak.

“Dapat informasinya dari tim “Etah Melalak”, program siaran travelling di Efarina TV Medan,” pungkas Iwan. Sudah tidak sabar bagaimana liputannya dikemas, kita tunggu saja hasilnya dalam waktu dekat.***NNN

Penulis : NNN