Dientry oleh Rizda Hutagalung - 09 April, 2018 - 1057 klik
Atas Kontribusinya, Nama Peneliti BP2LHK Manado Diabadikan Menjadi Nama Spesies Tumbuhan Baru

BP2LHK Manado (Manado, 09/04/2018)_Adalah Julianus Kinho, S.Hut, M.Sc, seorang Peneliti Madya Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado yang namanya diabadikan menjadi sebuah nama spesies baru Cyrtandra (Gesneriaceae). Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam penemuan 11 jenis baru Cyrtandra (Gesneriaceae). 

Dalam publikasi di Edinburgh Journal of Botany, A. Kartonegoro, R. E. Bone & H. J. Atkins dalam artikel “Eleven New Species of Cyrtandra (Gesneriaceae) From Sulawesi, Indonesia” menyebutkan bahwa salah satu dari 11 spesies baru adalah Cyrtandra kinhoii. Cyrtandra kinhoii sendiri mirip dengan C. fasciata namun memiliki daun yang lebih besar. 

Penamaan kinhoii ini merupakan penghargaan kepada Julianus Kinho yang akrab dipanggil Jack dalam ekspedisi “Discovering Biodiversity and Promoting Conservation of the Indonesian Flora” pada tahun 2016 bersama Hannah J. Atkins dan Sadie Barber (Royal Botanical Garden Edinburgh) serta Abdulrokhman Kartonegoro (Puslitbang Biologi LIPI). Ekspedisi tersebut menghasilkan penemuan jenis baru yang ditemukan di Cagar Alam Gunung Ambang, di sekitar daerah Paya Paya Desa Sinsingon, Kab. Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara pada ketinggian 1252 mdpl pada tahun 2016 lalu. 

Menurut Jack, spesimen type dari jenis tersebut disimpan di Herbarium Bogoriense (BO), dan Isotype disimpan di Edinburgh (E) serta Leiden (L) Belanda. 

Cyrtandra kinhoii diharapkan bisa menjadi pemacu semangat bagi teman-teman peneliti untuk terus mengeksplore keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di wilayah kerja BP2LHK Manado, yaitu Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Gorontalo,” ungkap Jack

Dalam publikasi “Eleven New Species of Cyrtandra (Gesneriaceae) From Sulawesi, Indonesia”  yang terbit pada Maret tahun 2018 ini, juga disebutkan bahwa posisi Pulau Sulawesi yang berada di jantung kawasan Malesia, menjadi salah satu daerah geologis yang paling kompleks di dunia. Hal ini membuat pengetahuan tentang keanekaragaman flora maupun fauna yang ada di dalamnya sangat penting untuk dipahami, secara biogeografi maupun evolusinya. 

Terkait itu Kepala BP2LHK Manado, Ir. Dodi Garnadi, M.Si berharap peneliti-peneliti di Badan Litbang dan Inovasi, khususnya BP2LHK Manado dapat lebih banyak lagi mengeksplore kekayaan sumber daya alam kita terutama flora dan fauna di kawasan Wallacea. “Karena kami percaya masih banyak jenis-jenis flora dan fauna yang belum teridentifikasi secara ilmiah,” kata Dodi***RH & MFF

 

Sumber : Edinburgh Journal of Botany, Page 1-32, Trustees of the Royal Botanic Garden Edinburgh (2018) https://doi.org/10.1017/S0960428618000045

Artikel terkait    :

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado

Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Indonesia)

 

Email :

publikasi.bpkmdo@yahoo.com

bp2lhkmanado@gmail.com

bpk_mdo@forda-mof.org

Website :

www.manado.litbang.menlhk.go.id

www.balithut-manado.org

E-Jurnal :

http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JWAS

Penulis : Tim website