Dientry oleh Rizda Hutagalung - 30 April, 2018 - 1338 klik
Bioetanol Aren, Hasil IPTEK Puslitbang Hasil Hutan: Solusi Jitu Kelangkaan Elpiji di Boalemo

P3HH (Boalemo, 27/4/2018)_Sebagai terobosan kegiatan litbang, Pusat Litbang Hasil Hutan (P3HH), salah satu unit kerja Badan Litbang dan Inovasi KLHK, telah menghasilkan IPTEK pemanfaatan potensi aren sebagai bioetanol di Desa Botumoito, Boalemo. Terkait kelangkaan elpiji yang sering terjadi di sana, ini diharapkan dapat menjadi solusi jitu mengingat bioetanol aren potensial digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Kepala P3HH, Dr. Dwi Sudharto menyatakan, pemanfaatan potensi aren diolah menjadi bioetanol sejalan dengan terobosan pengembangan energi. Menurutnya, penerapan teknologi harus sesuai dengan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di daerah.

“Potensi aren di Boalemo sangat luar biasa, tidak kurang dari 15 ribu pohon aren alam siap sadap yang mampu menghasilkan 300.000 liter nira aren per hari,” ungkap Dwi.

Terkait itu, untuk memperkuat sinergitas antara P3HH dengan pemerintah Kabupaten Boalemo, Gorontalo dan pihak terkait dalam pengembangan Desa Mandiri Berbasis Aren yang telah diinisiasi P3HH di Desa Botumoito, Kamis (26/4) diadakan pertemuan di Kantor Bupati Boalemo.

Pertemuan sinergi penguatan Desa Mandiri Berbasis Aren ini dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan kompor bioetanol oleh Puslitbang Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB). Secara simbolis, kompor bioetanol diserahkan oleh Kepala PPPTMGB, Patuan Alfon Simanjuntak kepada Kelompok Tani Hutan Aren Maju Bersama. Penyerahan tersebut disaksikan oleh Wakil Bupati Boalemo, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Boalemo, Pusat Litbang Kimia – LIPI dan para undangan.

Pemerintah Kabupaten Boalemo mendukung penuh pengembangan Desa Mandiri Berbasis Aren di Boalemo karena dipandang mampu mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan dan mengoptimalkan sumber daya yang telah tersedia di alam secara melimpah. Wakil Bupati Boalemo, Ir. H. Anas Jusuf menyatakan bahwa program Desa Mandiri Berbasis Aren harus didukung oleh semua jajaran Pemerintah Kabupaten Boalemo dan pihak terkait.

“Pihak Pemerintah Kabupaten akan segera membuat rencana aksi untuk mengawal operasionalisasi Desa Mandiri Berbasis Aren ini,” kata Anas.

Sebagai tindak lanjut, rencananya akan diserahkan sebanyak 204 kompor bioetanol untuk dapat digunakan oleh setiap KK di Desa Botumoito. Kompor ini menggunakan bahan bakar bioetanol aren yang merupakan aplikasi IPTEK P3HH yang sangat strategis mendukung kemandirian energi.

Di akhir paparannya pada pertemuan tersebut, Dwi berharap, Desa Mandiri Berbasis Aren dapat berkembang sehingga masyarakat memperoleh alternatif pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar rumah tangganya.

“Selain itu, program ini dapat menjadi show window dan icon Kabupaten Boalemo dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dan potensial untuk direplikasi di daerah lain yang memiliki potensi aren tinggi,” kata Dwi sebelum bersama rombongan meninjau Desa Botumoito, yang menjadi model Desa Mandiri Berbasis Aren.

Sebelumnya, telah digalang sinergi 6 lembaga Pusat Unggulan IPTEK (PUI) guna mendukung pengembangan Desa Mandiri Berbasis Aren yaitu PPPTMGB – rekayasa dan penyediaan kompor bioetanol dan koordinasi penyusunan SNI bioetanol; Puslit Kimia LIPI – pengembangan bioetanol fuel grade; Puslit Politik LIPI - penyusunan Perda; Balai Besar Industri Agro - pengujian produk pangan dan pelatihan; Balai Penelitian Palma - alih teknologi dan penyediaan aren unggul dan P3HH-pendampingan masyarakat, koordinasi dan pengembangan inovasi IPTEK. 

Upaya pengolahan aren menjadi bioetanol di Desa Mandiri Berbasis Aren ini telah diinisiasi sejak tahun 2017 melalui aplikasi IPTEK pengolahan bioetanol dan reaktor pengolahnya, yang merupakan inovasi Djeni Hendra, MSi, peneliti bioenergi pada P3HH Bogor.***

Penulis : Tim website