Dientry oleh Rizda Hutagalung - 04 May, 2018 - 683 klik
Edisi Spesial Pertemuan ke-100, Narasumber Diskusi Pojok Iklim Lebih Banyak dan Beragam

P3SEKPI (Jakarta, 3/5/2018)_Edisi spesial merayakan pertemuan yang ke-100, Rabu (2/5), Dewan Pertimbangan Peninjauan Perubahan Iklim (DPPPI) sebagai penyelenggara, mengeksplorasi Diskusi Pojok Iklim lebih jauh. Durasi acara di-dua kali lipat-kan dan mengundang narasumber yang lebih banyak dengan latar belakang beragam.

Tema yang diangkat pada edisi spesial ini adalah “Tanggap Darurat Bencana Iklim”. Acara dikemas dalam dua sesi, yaitu Climate and Hazard Science, serta Kesiagaan dan Tanggap Darurat Bencana Iklim. Dipadati sekitar 80 orang, diskusi pojok iklim kali ini diselengarakan di Ruang Rimbawan I, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.

Ada delapan pembicara dari delapan institusi yang mengulas peran dalam menghadapi perubahan iklim. Herizal dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Edvin Aldrian dari Working Group Intergovernmental Panel on Climate Change, Perdinan dari Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM SEAP) Institut Pertanian Bogor, dan Herry Purnomo dari Center for International Forestry Research (CIFOR) tampil di sesi 1 membahas climate and hazard science.

Pada sesi 2 ada Hendra Yusan Siry dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bambang Surya Putra dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Margowiyono dari Kementerian Sosial, yang membahas Kesiagaan dan Tanggap Darurat Bencana Iklim.

Apresiasi diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya. Melalui Sekretaris Jenderal, Bambang Hendroyono, ia menyampaikan bahwa agenda Pojok Iklim yang rutin diadakan sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi aktual mengenai perubahan iklim.

“Salah satu fokus agenda pojok iklim adalah aktualisasi dan inovasi isu perubahan iklim,” kata Bambang.  

“Ada best practice dari pelosok daerah (dan cerita) perannya dalam proses adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Ini sesuatu banget, menunjukkan konsentrasi KLHK dalam isu perubahan iklim untuk dunia,” tambah Bambang.***

Penulis : Tim website